Sabtu, 20 September 2025

Perspektif Sains dan teknologi

Perspektif Sains dan teknologi


Sains dan teknologi dalam perspektif tasawuf dapat dilihat sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Termasuk untuk memahami alam semesta sebagai ayat-ayat-Nya, dan mengarahkan kemajuan untuk kebaikan manusia dan masyarakat, bukan hanya pencapaian materi atau duniawi semata. 

Tasawuf menekankan pentingnya pengendalian diri, akhlak mulia, dan kedalaman spiritual dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam penggunaan sains dan teknologi. 


In Frame
Nautika 1 B Poltek Pelayaran SBY

Mengenal Tingkatan Ridha

Mengenal Tingkatan Ridha

Dalam konteks kajian studi Islam, khususnya dalam tasawuf, dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan. 

Dantara ketiga tingkatan tersebut, yakni ridha terhadap rububiyah Tuhan, ridha terhadap qadha dan qadar Tuhan (ketetapan-Nya), dan ridha atas ridha Allah. 

Tingkatan yang lebih umum mencakup ridha untuk memenuhi tauhid, ridha untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan ridha orang-orang suci yang telah menyatu dengan Allah.

Selain itu, ada pula yang menganggap ridha sebagai tahapan tertinggi dalam mencapai kesempurnaan ilmu, setelah melewati sabar, ikhlas, dan syukur. 

In Frame
Sekedar Berbagi

Menetapkan Langkah

Menetapkan Langkah

Untuk mencapai tujuan, kita perlu menetapkan tujuan yang SMART (Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, Relevan, dan Terikat Waktu) dengan menuliskannya secara detail. 

Selanjutnya, kita buat rencana tindakan dengan membagi tujuan menjadi tugas-tugas kecil dan menetapkan prioritasnya.

Setelah itu, lakukan tindakan konsisten dan pantau kemajuan kita secara berkala untuk membuat penyesuaian jika diperlukan. 

Jaga juga pola pikir positif dan kelilingi diri kita dengan orang-orang yang mendukung untuk tetap termotivasi sepanjang perjalanan. 

In Frame 
Teruslah Melangkah

Minggu, 14 September 2025

Kelas 12: QS. Ali 'Imran · Ayat 191

QS. Ali 'Imran · Ayat 191

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ۝١٩١

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.


#Tugas
Silakan dibaca dan ditulis ulang serta pelajaran apa yang bisa diambil dari ayat tersebut. 

Kelas 11: QS.Ali 'Imran · Ayat 190

QS.Ali 'Imran · Ayat 190

اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ ۝١٩٠

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.


#Tugas
Silakan dibaca dan ditulis ulang serta pelajaran apa yang bisa diambil dari ayat tersebut. 

Kelas 10: QS. Al-A'raf · Ayat 54

QS. Al-A'raf · Ayat 54

اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍ ۢ بِاَمْرِهٖٓۙ اَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ۝٥٤
 
Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia berkuasa atas ʻArasy. Dia menutupkan malam pada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk pada perintah-Nya. Ingatlah! Hanya milik-Nyalah segala penciptaan dan urusan. Maha berlimpah anugerah Allah, Tuhan semesta alam.


#Tugas
Silakan dibaca dan ditulis tulang serta pelajaran apa yang bisa diambil dari ayat tersebut. 

Kelas 9: QS. Al-Anbiya' · Ayat 30

QS. Al-Anbiya' · Ayat 30

اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ ۝٣٠
  orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman?

#Tugas
Silakan dibaca dan ditulis ulang serta pelajaran apa yang bisa diambil dari ayat tersebut 

Kelas 8: QS. An-Nahl · Ayat 64

QS. An-Nahl · Ayat 64

وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ اِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِى اخْتَلَفُوْا فِيْهِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ ۝٦٤
 
Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur’an) ini kepadamu (Nabi Muhammad), kecuali agar engkau menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.


#Tugas
Silakan dibaca dan ditulis ulang serta pelajaran apa yang diambil dari ayat tersebut. 

Kelas 7: QS. An-Nisa' · Ayat 59

An-Nisa' · Ayat 59

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاُولِى الْاَمْرِ مِنْكُمْۚ فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًاࣖ ۝٥٩

Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).


#Tugasnya
 Silakan dibaca dan tulis ulang serta pelajaran apa yang bisa diambil dari ayat tersebut.... 

Kamis, 11 September 2025

Untuk Meraih Ridho-Nya

Untuk Meraih Ridho-Nya

Imam Wahb bin Munabbih, pernah menyatakan bahwa orang beriman bergaul untuk menuntut ilmu, diam untuk keselamatan, berbicara untuk mendapatkan pemahaman, dan menyendiri untuk mencapai keberuntungan (ghanimah). 

Kutipan ini menjelaskan empat prinsip dasar dalam interaksi dan kehidupan seorang mukmin. 

Semoga Bermanfaat....

In Frame
Sekedar Berbagi

Sabtu, 06 September 2025

Mengenal Akhlak tasawuf

Mengenal Akhlak tasawuf

Dalam konteksnya ini, akhlak tasawuf adalah disiplin ilmu dalam Islam yang mempelajari tata cara berperilaku mulia dan penyuciaan diri. 

Baik dalam hubungannya dengan Allah, antar sesama manusia maupun dengan alam semesta. Tujuan akhirnya adalah untuk mencapai kedekatan spiritual, ketenangan batin, dan mendapatkan kemaslahatan  di dunia maupun di akhirat kelak. 

Sedangkan diantara perilaku mulia dan penyucian diri Ini, mencakup pengembangan sifat-sifat terpuji seperti sabar, syukur, tawakal, dan ikhlas, serta pengendalian diri dan mengekang hawa nafsu, yang bermuara pada pemurnian jiwa dan mendekatkan diri untuk mendapatkan ridhonya Allah SWT. 

Semoga Bermanfaat..... 

In Frame
Sekedar Berbagi

Pentingnya Bacaan Al-Qur'an

Pentingnya Bacaan Al-Qur'an

Membaca dan menghadiahi bacaan Al-Qur'an untuk orang meninggal adalah bentuk doa dan ibadah yang bertujuan untuk memohonkan ampunan serta mengangkat derajat mereka.

Meskipun terkait hal ini, terdapat perbedaan pendapat tentang sampainya pahala bacaan tersebut kepada si mayit. 

In Frame
Membumikan Al-Qur'an

Jumat, 05 September 2025

Maulid, Membangun Karakter Bangsa

Maulid, Membangun Karakter Bangsa

Meskipun berbeda dalam bentuk perayaannya, pada hakikatnya tradisi maulid tidak hanya sekadar seremonial belaka. 

Selain untuk penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, tradisi perayaan maulid di berbagai daerah juga mengandung makna filosofis substantif yang berkenaan dengan pendidikan karakter bangsa.

Nabi Muhammad SAW sebagai teladan umat telah mengajarkan manusia agar menjadi pribadi dan masyarakat beradab. Masyarakat beradab ditandai dengan pola masyarakat yang berkarakter luhur atau mulia dan selalu berlandaskan pada prinsip-prinsip moral. 

Tradisi maulid di berbagai daerah di Indonesia juga mencerminkan nilai-nilai luhur yang menjadi penguat karakter bangsa.
Apalagi saat ini, masyarakat Indonesia seolah-olah telah kehilangan karakter. 

Berbagai perilaku amoral, tindakan anarkis dan perilaku koruptif menjadi bulan-bulanan media. Bangsa ini seolah-olah kehilangan tuntunan.

Tradisi maulid di berbagai daerah yang sarat nilai dan filosofi seharusnya menjadi referensi untuk mengembalikan jati diri bangsa yang mulai rapuh karena berbagai perilaku amoral. Nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya penting untuk disosialisasi dan terinternalisasi dengan baik dalam kehidupan masyarakat.

In Frame
Suatu Pengabdian