Senin, 27 Februari 2023

Embrio: Berdirinya Jam’iyyatul Qurra Wal Huffazh

Embrio: Berdirinya Jam’iyyatul Qurra Wal Huffazh

Perkembangan ilmu Al-Qur’an di Indonesia sejalan dengan penyebaran agama Islam di Nusantara. 

Meluasnya ilmu Al-Qur’an di Indonesia, ditandai dengan banyaknya umat Islam Indonesia yang hafal Al-Qur’an dan mampu membaca Al-Qur’an dengan berbagai macam qira’at, rawi dan beragam lagu.

Sebelum berdiri Jam’iyyatul Qurra Wal Huffazh, di setiap daerah di Indonesia telah berdiri organisasi atau perkumpulan para ahli qira’at dan penghafal Al-Qur’an yang beraneka ragam nama dan sebutannya.

Organisasi-organisasi tersebut sebenarnya mempunyai tujuan yang sama, ialah menghimpun dan mempersatukan para ahli qira’atul Qur’an serta memelihara kesucian Al-Qur’an. 

Selain itu, juga bertujuan untuk mempelajari segi bacaan (tilawah) dan hukum-hukum tajwid maupun qira’at.

Selanjutnya, mempelajari isi yang terkandung di dalamnya guna diamalkan oleh setiap umat Islam di Indonesia, sekaligus untuk menyebar-luaskan (dakwah Islamiyah) seni bacaan Al-Qur’an sesuai dengan hukum-hukum tajwid dan qira’at sebagai pedomannya.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Arisan Ranting Jam’iyyatul Qurra Wal Huffazh Ploso

Kamis, 23 Februari 2023

Pendidikan Vokasi

Pendidikan Vokasi

Penguasaan keterampilan dan pengetahuan global penting dimiliki generasi muda terlebih di era globalisasi. 

Oleh sebab itu, pembangunan sumber daya manusia Indonesia perlu dilakukan agar dapat bersaing di Era Modern, salah satunya  melalui pendidikan vokasi. 

Generasi muda saat ini harus dapat bersaing dan terus mengembangkan diri agar tidak kalah bersaing di era global.

Selain itu, juga dituntut dapat menguasai perkembangan teknologi dan memiliki nilai jual lebih dari orang lain serta menjaga nasionalisme dan etika. 

Era digital menawarkan pendekatan berbeda dalam belajar dan bekerja.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Keberlangsungan Pendidikan Vokasi

Selasa, 21 Februari 2023

Menyambut Keutamaan Bulan Sya’ban

Menyambut Keutamaan Bulan Sya’ban

Dalam kalender hijriyah, bulan Sya’ban adalah bulan yang ke-8. Bulan Sya’ban berada di antara bulan hijriyah Rajab dan Ramadhan.

Nama bulan ini berakar dari kata bahasa arab tasya’aba yang berarti berpencar. Pada masa itu, kaum arab biasa pergi memencar, keluar mencari air. 

Bulan Sya’ban juga berasal dari kata sya’aba yang berarti merekah atau muncul dari kedalaman karena ia berada di antara dua bulan yang mulia juga.

Rasulullah menyebut bulan Sya’ban ini sebagai bulan yang sering dilupakan manusia. 

Bulan ini sering dilupakan karena berada di antara dua bulan yang menyedot perhatian, bulan Rajab dan Ramadhan. 

Bulan Rajab diperhatikan karena ia merupakan salah satu dari bulan Haram, sementara Ramadhan karena adanya kewajiban puasa sebulan penuh di dalamnya.

Rasulullaah biasa memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban. Beliau hampir puasa penuh di bulan ini. Beliau hanya berbuka atau tidak berpuasa pada beberapa hari saja.

Aisyah mengatakan,

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ


“Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.” (H.R. Al Bukhari dan Muslim)

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa

In Frame
Menyambut Bulan Sya'ban

Minggu, 19 Februari 2023

Kehadiran learning capacity

Kehadiran learning capacity

Dunia pendidikan sudah seharusnya dapat menangkap sinyal bahwa atmosfer lembaga pendidikan, pengelola sekolah dan guru membutuhkan learning capacity untuk beradaptasi dengan era digital yang sangat potensial terkhusus di daerah 3T. 

Daerah 3T, bukanlah daerah yang selalu miskin. Dengan pengelolaan sumber daya yang baik, daerah 3T dapat menjadi muara ekonomi kawasan. 

Selalu ada ancaman di setiap perubahan. Namun, perlu dilihat potensi perubahan tersebut bagi masyarakat. 

Era digital, salah satunya lebih dulu mewabah ke insan muda. Mereka sudah cukup adaptif, begitu mudah mereka mengetikkan jemarinya ke smartphone atau tombol laptop. 

Adanya ojek dan taksi online membuktikan bahwa tiap perubahan selalu berisiko. Salah satunya, supir angkot dan ojek pangkalan yang tergusur dan tergerus dengan eksistensi layanan online.

Perubahan sosial dan budaya harus dapat dipahami sebagai sebuah konsekuensi dari penemuan baru. 

Sebelum menjadi tren dalam skala meluas terkesinambungan, tentu kita harus lebih dulu tahu apa yang harus disiapkan ketika perubahan ini terjadi. 

Kebiasaan terjadi di Indonesia, setiap ada masalah, baru menelurkan kebijakan baru. Inilah yang membuat kita terus terlambat dan tertinggal dari bangsa-bangsa lain.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa Buktikan Kita Pasti Bisa....

In Frame
Koneksi learning capacity

Sabtu, 18 Februari 2023

Makna Spiritualitas Isra Mi'raj

Makna Spiritualitas Isra Mi'raj

Peristiwa Isra Mi'raj adalah dua perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam.

Dalam catatan sejarahnya, Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam di seluruh belahan dunia.

Sebab, pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam. 

Sebagaimana rekapan pendapat yang ada, Isra Mi'raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah, sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.

Rekapan pendapat tersebut antara lain: menurut Al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. 

Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, dan inilah yang populer. 

Namun demikian, Syaikh Shafiyurrahman al-Mubarakfuri menolak pendapat tersebut dengan alasan karena Khadijah ra meninggal pada bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, yaitu 2 bulan setelah bulan Rajab. 

Dan saat itu belum ada kewajiban salat lima waktu. Al-Mubarakfuri menyebutkan 6 pendapat tentang waktu kejadian Isra Mi'raj. 

Tetapi tidak ada satupun yang pasti. Dengan demikian, tidak diketahui secara persis kapan tanggal terjadinya Isra Mi'raj.

Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci, dan bukan sekadar perjalanan wisata biasa bagi Rasul. Peristiwa ini menjadi perjalanan bersejarah sekaligus titik balik dari kebangkitan dakwah Rasulullah SAW. 

John Renerd dalam buku ”In the Footsteps of Muhammad: Understanding the Islamic Experience,” seperti pernah dikutip Azyumardi Azra, mengatakan bahwa Isra Mi’raj adalah satu dari tiga perjalanan terpenting dalam sejarah hidup Rasulullah SAW, selain perjalanan hijrah dan Haji Wada. 

Isra Mi’raj, menurutnya, benar-benar merupakan perjalanan heroik dalam menempuh kesempurnaan dunia spiritual.

Jika perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah pada 662 M menjadi permulaan dari sejarah kaum Muslimin, atau perjalanan Haji Wada yang menandai penguasaan kaum Muslimin atas kota suci Mekah, maka Isra Mi’raj menjadi puncak perjalanan seorang hamba (al-abd) menuju sang pencipta (al-Khalik).

Isra Mi’raj adalah perjalanan menuju kesempurnaan ruhani (insan kamil). Sehingga, perjalanan ini menurut para sufi, adalah perjalanan meninggalkan bumi yang rendah menuju langit yang tinggi.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Berbagi Poster

Minggu, 12 Februari 2023

Pembentukan: karakter Anak Sejak Dini

Pembentukan: karakter Anak Sejak Dini

Pembentukan karakter pada hakekatnya merupakan hasil pemahaman dari hubungan yang dialami setiap manusia, yaitu hubungan dengan diri sendiri, dengan lingkungan, dan dengan Allah.

Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan suatu pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. 

Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. 

Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif.

Selain itu pembentukan karakter anak juga dipengaruhi oleh faktor bawaan (nature) dan faktor lingkungan (nurture). 

Setiap manusia memiliki potensi bawaan yang akan bermanifestasi setelah dia dilahirkan, termasuk potensi yang terkait dengan karakter atau nilai-nilai kebajikan.

Oleh karena itu, sosialisasi dan pendidikan sejak awal yang berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan baik di keluarga, sekolah maupan lingkungan yang lebih luas sangatlah penting.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban.....
#Salam Perjuangan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Jalan-Jalan Sejenak Mumpung Libur 


Kamis, 09 Februari 2023

Mengenal: Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU)

Mengenal: Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU)

Perlu kita ketahui bersama, Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama/LTMNU bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama (NU) di bidang pengembangan dan pemberdayaan Masjid.

LTMNU merupakan Lembaga yang ada dalam struktur Nahdlatul Ulama (NU). 

LTMNU sendiri, terlahir dengan nama Haiah Ta’miril Masajid Indonesia (HTMI) pada tahun 1976 sebagai lembaga di bawah naungan PBNU. 

Pada Muktamar NU yang ke-31 bertempat di Asrama Haji Donohudan Solo tahun 2004, berubah namanya menjadi LTMINU. 

Sedangkan pada Muktamar ke 32 pada tahun 2010 di Makasar selanjutnya disebut dengan LTMNU.

Diantara visi Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) antara lain Masjid sebagai pusat peradaban dengan mengintegerasikan aspek ubudiyah, mu’amalah (iqtishodiyah/ekonomi), ijima’iyah (social) dan tarbiyah (education) d.s.t.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban.....
#Salam Perjuangan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Harlah LTMNU Ke-52

Rabu, 08 Februari 2023

Melanjutkan Perjalanan

Melanjutkan Perjalanan 

Indonesia merupakan negara yang luas dan berbentuk kepulauan. Karena berbentuk kepulauan Indonesia terbagi menjadi beberapa daerah dengan masing–masing budaya yang berbeda.

Tak jarang, beberapa kebudayaan Indonesia tak luput dari pengaruh penjajahan di Indonesia. Kebudayaan yang beragam ini, dapat dimanfaatkan dengan memperkenalkannya kepada bangsa luar.

Banyak hasil kebudayaan Indonesia yang sudah menarik perhatian bangsa luar dan beberapa juga sudah diakui dunia. 

Dengan cara tersebut, dunia akan lebih mengenal Indonesia. Ini adalah sebagian perjalanan dan perjuangan generasi muda untuk negeri tercinta. Jika generasi muda telah melakukan upaya untuk memajukan bangsa, tetapi Pemerintah Indonesia tidak memberikan dukungan, semua hal tersebut akan terbuang sia–sia.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban.....
#Salam Perjuangan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Melanjutkan Perjalanan Sejenak

Sabtu, 04 Februari 2023

Mengenang Pesan KH Hasyim Asy’ari, Menjelang 1 Abad NU di Sidoarjo

Mengenang Pesan KH Hasyim Asy’ari, Menjelang 1 Abad NU di Sidoarjo

Menjadi suatu unsur pokok, bahwa Kualitas sumberdaya manusia menjadi syarat kemajuan sebuah bangsa yang berkeadaban. 

Kualitas dan kapasitas seseorang bisa diperoleh dari jalan tekun belajar, gigih mencari ilmu, bekerja keras, berbuat baik kepada sesama, dan lain-lain.

Rekam jejaknya bangsa Jepang meskipun pernah menjajah Indonesia, tetapi inspirasi membangun kembali negara dari keterpurukan bisa dijadikan gambaran.

Ketika Jepang luluh lantak oleh pasukan Sekutu dalam Perang Dunia II (1 September 1939 - 2 September 1945), Kekaisaran Jepang terlebih dahulu mengumpulkan para pengajar atau guru yang tersisa.

Mereka sadar bahwa melalui peran gurulah ilmu pengetahuan akan tumbuh dan menjadikan manusia-manusia Jepang tetap berkualitas.

Di sini tekun belajar dan gigih mencari ilmu menjadi penekanan penting bagi kemajuan sebuah bangsa.

Pendiri NU, Hadhratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari merupakan sosok ulama yang terus mendorong rakyat untuk tekun belajar dan menuntut ilmu.

Beliau belajar dari pesantren satu ke pesantren lainnya. 

Tidak cukup menggali ilmu di dalam negeri, beliau juga memperkuat keilmuannya dengan belajar di Tanah Hijaz, Makkah.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Pesan KH Hasyim Asy’ari

Budayakan: Berbagi Info Dengan Benar

Budayakan: Berbagi Info Dengan Benar

Perlu kita ketahui dalam memberikan sebuah info yang benar sangatlah membantu masyarakat untuk mengetahui hal yang belum pernah mereka ketahui. 

Dan semua itu harus di jabarkan dengan detail, dengan bahasa yang jelas agar para pembaca dapat mengerti apa yang kita maksud dan jelaskan di tulisan tersebut.

Keinginan dalam memberikan info bisa menjadi sebuah hobby dalam keseharian, karena semakin banyak yang kita informasikan maka banyak pula orang yang menjadi tahu apa yang sebelum nya mereka tidak ketahui.

Untuk memberikan sebuah tulisan perlu adanya ketelitian dalam mengolah sebuah informasi, karena apa yang kita tulis pada akhirnya akan menyebar luas dan apabila kita melakukan kesalahan dalam memberikan sebuah pengetahuan maka hal tersebut bisa berakibat fatal untuk orang lain.

Perlunya mengolah sebuah bentuk data yang diterima dan dicerna terlebih dahulu, agar setiap apa yang akan kita jabarkan bisa menjadi sebuah bentuk yang benar benar akurat dan terpercaya.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Berbagi Info Dengan Benar

Kamis, 02 Februari 2023

Memahami: Pembangunan Berkelanjutan

Memahami: Pembangunan Berkelanjutan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengintegrasikan tujuan pembangunan berkelanjutan antara lain:

Pertama, perlunya peningkatan dukungan anggaran yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan dan perbaikan pendidikan di Indonesia.

Kedua, perlunya mengalokasikan bantuan pendidikan secara menyeluruh dan terstruktur sampai ke pelosok desa.

Ketiga, perlunya pencapaian proporsi sekolah yang memadai baik dari aliran listrik, internet, komputer, serta fasilitas pendukung lainnya.

Keempat, perlunya pemantauan dan perlatihan untuk guru di desa atau pelosok agar terciptanya pendidikan yang berkualitas sehingga dapat memunculkan generasi yang berkualitas pula.

Sehingga menjadi catatan penting bagi kita, dengan terlaksananya pendidikan yang bermutu disetiap negara, maka angka kemiskinan akan semakin berkurang, kualitas sumber daya manusia akan semakin meningkat, angka kriminalitas menjadi berkurang, dan suatu negara tersebut akan menjadi maju serta mengejar ketertinggalannya dari negara lain.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Mensukseskan Pembangunan Berkelanjutan