Makna Hadis al-Hajju Arafah
Menurut anotasi para komentator hadis, ini tidak tepat untuk dijadikan sebagai penentu pelaksanaan puasa Arafah dan Idul Adha.
Sebab hadis tersebut berbicara terkait parameter sahnya haji, sebagaimana pesan tersurat dari teks hadis tersebut.
Imam Al-Sindi ketika membahas riwayat ibnu Majah di atas menjelaskan;
قَوْلُهُ: (الْحَجُّ عَرَفَةُ) قِيلَ: التَّقْدِيرُ مُعْظَمُ الْحَجِّ وُقُوفُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَقِيلَ: إِدْرَاكُ الْحَجِّ إِدْرَاكُهُ وُقُوفُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَالْمَقْصُودُ أَنَّ إِدْرَاكَ الْحَجِّ يَتَوَقَّفُ عَلَى إِدْرَاكِ الْوُقُوفِ بِعَرَفَةَ، وَأَنَّ مَنْ أَدْرَكَهُ فَقَدْ أَمِنَ حَجَّهُ مِنَ الْفَوَاتِ
“Redaksi “haji adalah Arafah (Al-Hajj Arafah)” memiliki kepanjangan, yaitu keagungan ibadah Haji adalah Wukuf di padang Arafah. Atau ada yang menyatakan “Melaksanakan Haji harus dengan Berwukuf di Arafah”. Maksudnya adalah bahwa wukuf di Padang Arafah merupakan parameter keabsahan haji, sehingga barangsiapa yang telah melaksanakannya sungguh hajinya telah sah”. (Hasyiyah Al-Sindi, Juz 2 H. 239)
Komentator lain juga menyatakan hal serupa, Muhammad Al-Majdidi Al-Hanafi menyatakan;
الْحَج عَرَفَة يَعْنِي ان الرُّكْن الْأَعْظَم لِلْحَجِّ هوالوقوف بهَا كَأَنَّهَا هِيَ الْحَج فَإِن إِدْرَاك الْحَج مَوْقُوف على إِدْرَاك الْوُقُوف بهَا حَتَّى ان من اخر الْوُقُوف بهَا حَتَّى خرج وقته فقد فَاتَهُ الْحَج بِخِلَاف سَائِر احكامه فبتأخيرها لَا يفوت الْحَج.
“Maksud dari redaksi tersebut (Al-Hajj Arafah) adalah bahwasanya rukun yang paling Agung pada ibadah haji adalah wukuf di Arafah, bahkan seakan-akan wukuf di Arafah adalah haji itu sendiri. Karena wukuf di sana merupakan penentu keabsahan ibadah haji, sehingga sesiapa yang mengakhirkan wukuf di sana hingga keluar dari waktunya maka ia telah melewatkan (batal) ibadah haji.
Lain halnya dengan ritual yang lain (selain Wukuf), sebab dengan mengakhirkan ritual yang lain itu tidak sampai membatalkan haji”. (Syarh Sunan Ibnu Majah, H. 216)
Semoga Bermanfaat.....
In Frame
Sekedar Berbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar