Senin, 22 Agustus 2022

Kurikulum merdeka dan platform merdeka mengajar

Kurikulum merdeka dan platform merdeka mengajar

Kurikulum Merdeka mengajarkan kepada kita untuk terus dan tetap memiliki semangat belajar dengan mengedepankan relasi nilai kejujuran, terbuka, toleransi, optimis, berani, kreatif d.s.t untuk menghadapi berbagai varian medan belajar.

Diantara point plus yang perlu kita ketahui secara seksama dari Kurikulum merdeka dan platform merdeka mengajar yaitu:

1. Kurikulum Merdeka disusun untuk mengatasi krisis pembelajaran (learning loss)
Salah satu program cepat tanggap kemdikbud dalam menangani pandemi adalah membuat kurikulum darurat dengan memangkas materi kurikulum 2013 sampai ke materi esensial saja. Ketika ditawarkan ke sekolah2, sekitar 31,5% sekolah mengadopsi kurikulum darurat ini, dan hasilnya menggembirakan. Sekolah-sekolah yg menggunakan kurikulum darurat lebih sedikit mengalami learning loss daripada sekolah yang tetap full menggunakan kurikulum 2013. Data lengkapnya bisa dibaca di Naskah Akademik. Kurikulum Merdeka adalah penyempurnaan dari kurikulum darurat ini.

2. Tidak ada paksaan dalam penerapan kurikulum merdeka
Sekolah boleh memilih salah satu dari tiga kurikulum sesuai kesiapannya: tetap pakai kurikulum 2013, memakai kurikulum darurat, atau mencoba kurikulum merdeka (boleh secara bertahap).

3. Keunggulan Kurikulum Merdeka
– Lebih sederhana dan mendalam
Materinya lebih sedikit, hanya yang esensial, sehingga murid dan guru bisa punya kemewahan waktu untuk mendalami suatu tema.
– Lebih merdeka
Tidak ada peminatan di level SMA, murid-murid bisa memilih mapel sendiri. Guru-guru bisa mengajar sesuai capaian peserta didik (capaian pembelajaran dihitung per fase, bukan per tahun). Sekolah boleh mengembangkan kurikulum sendiri sesuai karakteristik sekolah dan siswa.
– Lebih relevan dan interaktif
Karena materi lebih sedikit, ada waktu utk pembelajaran berbasis projek, dg tujuan mengasah satu atau beberapa profil pelajar pancasila (berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, mandiri). Dua puluh persen dari jam pelajaran digunakan utk projek2 aktual lintas mapel, misalnya tentang climate change, kebencanaan, krisis kesehatan, isu toleransi, d.l.l.

4. Dukungan penerapan Kurikulum Merdeka
– Kemdikbud menyediakan perangkat ajar: buku teks, modul, d.l.l
– Kemdikbud menyediakan pelatihan guru
– Ada jaminan jam mengajar dan tunjangan profesi guru

5. Platform Merdeka Mengajar
Sebuah platform untuk guru utk memudahkan guru dalam: mengajar, belajar, dan berkarya. Sampai sekarang sudah tersedia 2000 perangkat ajar (tool kit) untuk mengajar, video-video inspirasi, dan video pelatihan guru yang bisa ditonton secara mandiri, dan asesmen diagnostik untuk mengases level pemahaman peserta didik agar guru bisa mengajar sesuai kemampuan anak (teaching at the right level).

Semoga dengan begitu, semakin bisa membawa atmosfer perbaikan dalam menjawab tantangan belajar dan memotivasi setiap pendidik berlomba-lomba menciptakan peluang mengajar yang terbaik pula.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Sejenak, Bersama Tim Penggerak Kurikulum Merdeka

Tidak ada komentar: