Jum'at Legi
Jum’at menjadi hari yang lebih baik di antara hari-hari selainnya. Sekaligus menjadi hari dipenuhi keberkahan dan pahala yang melimpah.
Sehingga tidak salah jika memperbanyak amal baik selama hari tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam hadist
“Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat kepadaku di dalamnya. Karena shalawat kalian akan ditujukan kepadaku,” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Nasa’i).
Salah satunya dengan memperbanyak membaca shalawat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam, sekalipun hal itu tidak hanya dilakukan pada hari tertentu.
Namun untuk hari Jum’at, ditekankan untuk lebih digiatkan dibandingkan hari-hari lainnya.
Bahkan di kalangan masyarakat Nusantara, khususnya masyarakat Jawa Timur, hari Jum’at dinilai sebagai salah satu hari yang sakral dan istimewa, terutama pada malam Jum’at Legi (Jawa).
Sesuai adat masyarakat Jawa Timur, jum’at legi diyakini ada keutamaan dan fadilah melimpah.
Sementara dalam perspektif agama, jum’at disebut sebagai Sayyidul Ayyam. Sehingga kulturasi adat dan agama memunculkan kebiasaan yang berujung keyakinan yang positif, khususnya mengenai jum’at legi perspektif agama maupun adat kebiasaan masyarakat.
Bahkan tidak jarang, ketika memasuki Jum’at Legi sebagian masyarakat seringkali berlomba-lomba melakukan berbagai amalan positif.
Salah satunya dengan melakukan khotmil Qur’an sehari menjelang Jum’at Legi, yakni mulai dari hari Kamis pagi.
Tradisi dan kepercayaan ini merupakan suatu hal terkait dengan kebiasaan tertentu yang dilakukan secara terus-menerus, sedangkan kepercayaan adalah suatu hal yang dipercaya dan memiliki pengaruh.
Tradisi atau yang lebih akrab didengar sebagai budaya yang saat ini berkembang merupakan kebiasaan turun temurun dari nenek moyang alias para pendahulu kita.
Tradisi yang terus berkembang terkadang juga berpengaruh terhadap kepercayaan ataupun agama tertentu.
Seperti halnya (malam) Jum’at Legi yang menurut sebagian masyarakat, dianggap sebagai malam istimewa dan cenderung sakral, tidak terkecuali bagi masyarakat Jawa Timur. Bahkan beragam tradisi hingga ritual pada malam Jum’at Legi tetap dipercayai dan masih berlangsung hingga saat ini.
Kultur masyarakat Jawa timur, memang selalu identik dengan beragam hal sakral masih terikat erat dengan budaya dan tradisi nenek moyang.
Salah satu bentuk kesakralan dalam perspektif masyarakat Jawa Timur khususnya, yaitu ketika memaknai hari.
Memasuki Malam Jum’at Legi (Kamis Malam), biasanya masyarakat menggunakan waktu untuk ziarah kubur atau nyekar. Baik itu makam keluarga ataupun yang dianggap makam keramat karena keistimewaannya, fenomena ini sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh budaya dari masyarakat saja, tetapi juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap sebuah ajaran keagamaan.
Dalam perspektif masyarakat Jawa, Jum’at dilatar belakangi dengan mitos sebagai pelambang air, di mana air dimaknai sebagai zat penyangga kehidupan. Sedangkan Legi diartikan sebagai simbol arah mata angin timur atau menjadi simbol udara yang dinilai sebagai unsur kehidupan pokok.
Termasuk simbol udara yang diyakini sebagai arti kehidupan, karena tanpa udara manusia tidak bisa bernafas.
Sehingga mengartikan, jum’at Legi sebagai lambang penyangga kehidupan.
Simpulnya, keyakinan masyarakat terhadap sakralitas Jum’at Legi sebagai bentuk dari ajaran moral berketuhanan.
Keyakinan tersebut juga mengajarkan agar masyarakat menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk menjadi wejangan untuk mengingat kepada Tuhan sebagai sumber kehidupan sejati.
Sementara dalam perspektif agama dan kepercayaan juga mendorong pemaknaan sakralitas "nyekar" pada malam Jum’at, sekalipun tidak secara khusus merujuk pada malam Jum’at legi seperti yang biasa dilakukan oleh masyarakat pada umumnya.
Dalam perspektif ajaran Islam juga menyebut hari Jum’at sebagai hari yang agung. Sekaligus menjadi waktu di mana pahala seseorang yang beramal baik akan dilipatgandakan dibandingkan dengan selain hari Jum'at.
#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.......
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.......
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.......
In Frame
Mengenal Sajian, Jum'at Legi