Regulasi Kecerdasan Emosional
Tentunya kita sudah familiar dengan yang namanya kecerdasan. Kecerdasan diartikan sebagai intelegensi atau perihal cerdas, dengan makna lain diartikan perkembangan akal budi yang menuju ke arah kesempurnaaan. (Baca: KBBI/ Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Sebagaimana penjelasan dari berbagai referensi terpercaya, Kecerdasan ada beberapa jenis. Mulai dari kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). (Baca: Sinergisitas IQ, EQ, SQ)
IQ kerap sekali menjadi penentu kesuksesan masa depan seseorang. Ini suatu pendapat di masyarakat pada umumnya.
Seseorang yang memiliki IQ tinggi dianggap cenderung bisa menjadi orang yang mampu menyelesaikan masalah dengan baik dan cenderung bisa menemukan solusi ketika beradaptasi dengan situasi baru. (Baca: Ada apa Dengan IQ)
Dalam kualifikasi pendidikan formal, orang yang memiliki IQ tinggi cenderung lebih mendapatkan peluang untuk lebih unggul. (Baca: Kecenderungan IQ)
Akan tetapi, saat ini bukan hanya terpaku pada pembahasan mengenai kecerdasan intelektual, melainkan pembahasan mengenai satu jenis kecerdasan lain, mulai diperbincangkan, yaitu kecerdasan emosional (EQ). Bahwa, seseorang yang memiliki IQ tinggi saja tidaklah cukup, mereka juga harus mampu mengontrol emosi dengan baik. (Baca: Antara IQ dan EQ)
Sehingga nantinya ketika hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara mampu menciptakan kedamaian dalam rangkaian kebersamaan meskipun banyak perbedaan. Tetap bisa menghadirkan saling memamahami, menyayangi, tolong-menolong antar satu sama lain. Tangguh dalam menghadapi tantangan dan cepat tanggap dalam menciptakan peluang zaman. (Baca: Indahnya Kebersamaan)
#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.......
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.......
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.......
In Frame
Mas Musa Al-Khawarizmi Aryanta Siswanto (Musa) Menggendong Adik Tsabita Sifwa Aryanta Siswanto (Bita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar