Epistemologi Idul Adha
Secara epistemologi, Hari Raya Idul Adha, yang diinginkan dalam pesan antara Nabi Ibrahim dan menyimbolkan penyembelihan anaknya, Nabi Ismail, yang akhirnya diganti dengan seekor kambing, memiliki dua basis epistemologi.
Pertama, umat Islam diwajibkan untuk selalu beriman dan bertakwa, baik dalam kondisi kaya ataupun miskin, sehingga ketakwaan dan kepatuhan akan perintah Allah SWT itu wajib ditunaikan meskipun dengan mengorbankan harta, jabatan atau waktu.
Kedua, umat Islam itu diharuskan untuk selalu bersikap konsisten, memiliki komitmen, jujur, dan bertanggung jawab serta amanah pada titipan harta, jabatan, waktu senggang secara penuh dapat termanfaatkan dengan baik. Sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ibrahim ketika mendapatkan perintah untuk mengorbankan anaknya, Ismail.
Hal ini menegaskan bahwa sikap konsisten dan jujur merupakan tonggak dasar seseorang mematuhi perintah Allah.
Praktik kebohongan dan ketidakkonsistenan dalam hidup bermasyarakat yang dimiliki seseorang dengan cara yang haram dalam sebuah sistem merupakan tindakan manusia akibat tidak dapat menjalankan amanah dan kepatuhan dari perintah Allah SWT.
Alhasil, kehancuran akan dialami masyarakat secara meluas.
Dengan demikian, umat Islam di masyarakat, khususnya pemimpin birokrasi, tokoh agama, tokoh masyarakat, pelaku perubahan, tim penggerak berkemajuan, harus mampu memaknai ibadah Idul Adha tidak hanya secara ritual dan menyembelih kurban saja.
Akan tetapi, yang sangat signifikan ialah bagaimana tindakan dan perbuatan kita setelah menjalankan ibadah Idul Adha dan berkurban.
Apakah kita tetap menjalankan perintah dan menjauhi larangan dari Allah termasuk menjauhi praktik ketidakjujuran dan ketidakkonsistenan dalam bermasyakat?
Karena itu, pada momentum Idul Adha ini, berkurban untuk kesejahteraan dan berkurban demi mencapai cita-cita luhur dalam hidup bermasyarakat ialah sebuah keniscayaan yang harus dilakukan seluruh anggota masyarakat menuju peradaban berkeadaban.
#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah......
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.......
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.......
In Frame
Mas Rehan-Mas Musa-Adik Bita, Menyambut Idul Adha 1443 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar