Senin, 28 Agustus 2023

Apa Kaitannya antara Pendidikan, Pembelajaran, dan Belajar?

Apa kaitannya antara Pendidikan, pembelajaran, dan belajar? 

Memahami unsur pokok dalam orientasi dasar-dasar kependidikan adalah suatu hal yang teramat penting. Sebagaimana memahami makna unsur-unsur dibawah ini, 

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru yang melakukan perancangan setiap kegiatan yang akan dilakukan untuk membantu peserta didik aktif mempelajari atau menguasai materi pelajaran. 

Proses pembelajaran menuntut guru sebagai pendidik untuk mengetahui kemampuan dasar, motivasi, latar belakang akademik, latar belakang sosial ekonomi d. s. t.

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku peserta didik yang permanen dari tidak tahu menjadi tahu atau dari tidak mengerti menjadi mengerti akibat perolehan pengalaman dari proses pembelajaran dan bukan dari proses kedewasaan.

Peserta didik telah mendapatkan proses belajar yang baik apabila terlihat perubahan berfikir, merasa dan melakukan pada dirinya.

Lalu apa kaitannya antara Pendidikan, pembelajaran, dan belajar? 

Apabila pengertian dari masing-masing aspek tersebut dibuat menjadi satu pengertian, dapat ditarik kesimpulan. 

Bahwa di dalam pendidikan (lembaga formal) terdapat proses interaksi antara guru dan peserta didik (pembelajaran) yang kemudian memunculkan pengalaman dan terbentuklah perubahan tingkah laku (belajar) yang permanen pada diri peserta didik.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah..... 
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban..... 
#Salam Perubahan Menuju Kemajuan Dengan Tujuan..... 
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa....

In Frame
Interaksi Pendidikan, Pembelajaran, Belajar

Minggu, 27 Agustus 2023

Kesadaran Menuju Keadaban Masyarakat

Kesadaran Menuju Keadaban Masyarakat

Kehadiran masyarakat pada dasarnya membutuhkan pendidikan berkelanjutan untuk menjadi insan paripurna (berilmu dan beradab). 

Ilmu yang mereka dapat adalah hasil dari proses pembelajaran di berbagai tempat yang pernah ia singgahi. 

Akan tetapi, pada umumnya masyarakat mengutamakan pendidikan di lembaga formal, seperti di sekolah dasar, Sekolah menengah d.s.t. 

Kesadaran mereka atas keyakinannya terhadap pendidikan di lembaga formal adalah mereka memiliki anggapan. 

Bahwa guru adalah orang yang berkemampuan melakukan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ia harapkan.

Sebab pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran yang biasa dilakukan di lembaga formal untuk mencapai standar kualifikasi. 

Sedangkan lembaga formal adalah instansi yang terikat dengan aturan-aturan di dalamnya. 

Sebagaimana di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi.

Pentingnya keberlangsungan pendidikan di tengah masyarakat adalah untuk membentuk relasi keadaban.

Untuk mencapai itu butuh satu komitmen antara pendidik (guru), orang yang dididik (peserta didik) dengan segala aturannya untuk mencapai tujuan yang sudah tetapkan.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah..... 
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban..... 
#Salam Perubahan Menuju Kemajuan Dengan Tujuan..... 
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.... 

In Frame
Ruas Regulasi Pendidikan

Kamis, 24 Agustus 2023

Konteks Pendidikan

Konteks Pendidikan

Dalam konteks pendidikan, melesatnya perkembangan teknologi semakin mencitrakan wajah pendidikan yang serba mudah (terlepas dari sisi kekurannya). 

Kemudahan ini diindikasikan dengan pertemuan virtual, penugasan online, FGD dengan basis aplikasi, sampai evaluasi kinerja berbasis IT semua.

Segala kebutuhan dapat diterjemahkan dengan pendekatan teknologi.

Sehingga, PR besar bagi para pendidik dan pengajar kini adalah bagaimana pendidikan itu tidaklah sekedar transfer of knowledge dan transfer of value akan tetapi bagaimana "transfer" itu berubah bentuk menjadi "transform."

Kita sangat butuh para pendidik yang tidak hanya memindahkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan itu melalu pengajaran, tapi lebih urgen dari itu adalah bagaimana para pendidik atau pengajar mampu mencetak peserta didik sesuai dengan kompetensi dan skill yang dibutuhkan.

Transformasi dapat dipahami sebagai penciptaan kembali aspek-aspek kognitif, apektif, dan psikomotor yang diselaraskan dengan perkembangan era kekinian.

Aspek nilai kehidupan yang menjadi landasan ketiga domain itu (kognitif, apektif dan psikomotor) harus menjadi hidup dalam tataran praktik kehidupan peserta didik.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah..... 
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban..... 
#Salam Perubahan Menuju Kemajuan Dengan Tujuan..... 
#Salam Satu Jiwa Buktikan Kita Pasti Bisa..... 

In Frame
Menciptakan Domain Pendidikan

Senin, 21 Agustus 2023

Terus Melaju untuk Indonesia Maju

Terus Melaju untuk Indonesia Maju

Panggilan setiap jiwa untuk membangun bangsa sebesar Indonesia membutuhkan kolaborasi yang berkesinambungan.

Termasuk juga membutuhkan kekompakan dan rasa untuk selalu bersatu menuju cita-cita yang luhur. 

Dimana cita-cita tersebut, yang disepakati oleh para pendahulu kita. 

Untuk itu cita-cita tersebut hingga saat ini wajib kita wujudkan agar bangsa kita tetap hidup aman, sentosa, sejahtera dan terhormat dimata dunia. 

Mari bersama-sama kita bekerja, berbuat dan berupaya wujudkan kemajuan, keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia seutuhnya.Terus melaju untuk Indonesia maju.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah..... 
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban..... 
#Salam Perubahan Menuju Kemajuan Dengan Tujuan..... 
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa..... 

In Frame
Kebersamaan Untuk Indonesia Maju

Minggu, 20 Agustus 2023

Kesadaran Nasional

Kesadaran Nasional

Kehadiran para santri memiliki andil signifikan dalam membentuk kesadaran nasional dan membebaskan diri dari penjajahan. 

Lewat persinggungan dengan tokoh-tokoh pemikiran Islam di kancah internasional pada saat mereka pergi haji salah-satunya.

Banyak tokoh-tokoh santri yang membawa pulang semangat untuk memerdekakan diri dari penjajahan. 

Termasuk menyuarakan aspirasi untuk membentuk pemerintahan sendiri. 

Salah satu contohnya adalah peristiwa Kongres Nasional Pertama Central Syarikat Islam yang dilaksanakan pada Juni 1916 di Bandung. 

Dalam peristiwa tersebut, Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang saat itu menjadi ketua Central Syarikat Islam membawakan pidato yang menyerukan kehendak bangsa Indonesia untuk dapat membentuk pemerintahan sendiri (zelfbestuur). 

Dari pidato ini menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah perjuangan Indonesia. 

Sebab disitulah diletakkan dasar-dasar nasionalisme dan kehendak bangsa Indonesia secara terbuka untuk merdeka kepada pemerintah Hindia Belanda.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah..... 
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban..... 
#Salam Perubahan Menuju Kemajuan Dengan Tujuan..... 
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.... 

In Frame
Melanjutkan Perjuangan Para Pendahulu, untuk Indonesia Maju

Jumat, 18 Agustus 2023

Kesan dan Makna Pemahaman

Kesan dan Makna Pemahaman

Ulasan sejarah, kehadiran Walisongo di Bumi Nusantara sangat tepat sebagai  momentum untuk memberikan pemahaman kepada generasi masa kini dan akan datang. 

Bahwa upaya generasi pendahulu telah mampu menjalin dan menjaga kerukunan hidup bermasyarakat dan beragama dengan baik.

Oleh karena itu mari tingkatkan keimanan beragama, kokohkan persatuan dan kesatuan dan gelorakan semangat kebersamaan membangun masyarakat untuk semua. 

Kita harus yakin, dengan kebersamaan, maka tantangan berat dan sebesar apapun, pasti akan bisa kita hadapi dengan baik. 

Di sisi lain, perkembangan jaman pasti bergerak maju dan sangat dinamis. 

Karena itu, kegiatan keagamaan selanjutnya harus dikemas dengan baik agar mampu memberi kesan dan makna spiritual bagi umat dan khususnya para generasi muda. 

Sehingga dapat hidup berdampingan dengan baik di tengah masyarakat yang sangat majemuk.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah..... 
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban..... 
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan Dengan Tujuan..... 
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa....

In Frame 
Diselah Memberikan Pemahaman Kepada Masyarakat

Rabu, 16 Agustus 2023

Malam 17 Agustus 2023

Malam 17 Agustus 2023

Dalam tradisi Jawa malam 17 Agustus sering disebut dengan malam tirakatan. 

Tradisi tersebut dilakukan dalam hal menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.

Pada malam tirakatan 17 Agustus masyarakat tingkat RT hingga desa akan berkumpul di satu tempat untuk menggelar syukuran atas kemerdekaan yang telah dicapai.

Tradisi malam tirakatan ini mulai dilakukan oleh masyarakat semenjak pasca kemerdekaan.

Tradisi tirakatan ini dilakukan oleh masyarakat dengan cara yang berbeda-beda.

Seperti ada wilayah yang melaksanakan malam tirakatan dengan tahlilan yang dipimpin oleh seorang kyai di tiap-tiap RT dan sholawatan bersama-sama di masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat.

Selain itu ada juga melakukan malam tirakatan yang berupa hiburan, kreasi lomba, berdzikir dan kirim doa, kondangan atau kenduri, tumpengan, melekan, dan lain-lain. 

Sebagai penutup biasanya disuguhkan hidangan-hidangan yang bermacam-macam.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah..... 
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban..... 
#Salam Perubahan Menuju Kemajuan Dengan Tujuan.... 
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.... 

In Frame
Turut Menyemarakkan, Malam Tirakatan Di Balai Desa Ploso

Selasa, 15 Agustus 2023

Menularkan Kebaikan Melalui Pendidikan

Menularkan Kebaikan Melalui Pendidikan

Menurut Ibnu Miskawaih, Pendidikan bukanlah ranah asing. Beliau Cendekiawan Muslim asal Ray, Persia, ini menyatakan, pendidikan menunjukkan tugas dan kewajiban yang harus dilakukan orang dewasa, terutama orang tua kepada anak-anaknya.


Beliau telah lama bergelut di bidang tersebut walaupun lebih dikenal sebagai filsuf dan lekat dengan bidang etika. 

Dalam hal ini, uraian konsep-konsepnya tentang pendidikan terdapat dalam salah satu karyanya yaitu "Tahdhib al-Akhlaq." 

Menurut Miskawaih, orang tua wajib memberikan pendidikan kepada anak-anaknya, yang berisi pengetahuan, moralitas, adat istiadat, dan perilaku yang baik. 

Langkah ini untuk mempersiapkan mereka agar menjadi manusia yang baik.

Kelak, bila anak-anak itu menjelma menjadi manusia dewasa yang baik, akan memberikan manfaat bagi masyarakatnya. 

Mereka pun akan diterima secara baik oleh masyarakatnya. 

Miskawaih menambahkan, pendidikan memang bertujuan menyempurnakan karakter manusia.

Dalam pandangan Miskawaih, layaknya kebaikan yang bisa ditularkan melalui pendidikan, demikian pula dengan kejahatan. 

Maka, beliau mengingatkan orang tua untuk secara berulang, mengingatkan dan mendidik anak-anak mereka tentang kebaikan dan kesalehan.

Selain memberikan pendidikan mengenai kebaikan, Miskawaih menekankan pula agar sejak dini orang tua mengarahkan buah hatinya berada dalam lingkungan yang baik. Mulai dari bergaul dan berteman dengan orang-orang berperilaku baik.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah..... 
#Salam Membangun Peradaban Dengan Peradaban.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan..... 
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Menularkan Kebaikan Melalui Pendidikan (Di SDN Tanjangrono 1 Kec. Ngoro Kab. Mojokerto, Jatim)

Minggu, 13 Agustus 2023

Kunci Kemajuan Daya Saing Bangsa

Kunci Kemajuan Daya Saing Bangsa

Kemauan untuk terus belajar menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) adalah menjadi kunci untuk membangun kekuatan daya saing di setiap negara. 

Hal tersebut bertujuan agar menghasilkan produk bernilai tambah dan memberikan keunggulan kompetitif. 

Kesadaran akan pentingnya iptek telah disampaikan Presiden Soekarno pada saat itu, Dalam pidatonya pada kongres Ilmu Pengetahuan Indonesia yang pertama di Malang, tahun 1958, menyatakan bahwa “Bangsa ini hanya akan maju dan sejahtera jika pembangunannya dilandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi.”

Kemajuan suatu bangsa dan negara yang ditopang oleh kemauan setiap masyarakat untuk terus belajar dan menemukan hal baru. Akan menemukan peradaban baru yang memiliki daya saing tersendiri. 

Sebab dengan begitu, bisa benar-benar mengelola dan menguasai sumber daya alam di negerinya secara mandiri. Dengan bekal penguasaan atas ilmu pengetahuan dan teknologi yang ia miliki. 

Salah satu pendorongnya dalam meningkatkan daya saing adalah terus belajar dan menciptakan peluang bagaimana peran inovasi iptek dalam menggerakan efektifitas pada berbagai lintas bidang. 

Simpulnya, apabila kita terus belajar dan menghasilkan inovasi, kita akan menjadi generasi yang berkemajuan.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah..... 
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaan..... 
#Salam Perubahan Menuju Kemajuan Dengan Tujuan.... 
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.... 

In Frame
Belajar Bareng

Rabu, 09 Agustus 2023

Memahami Hukum & Adab Bertakziah

Memahami Hukum & Adab Bertakziah

Bertakziah atau melayat hukumnya adalah sunnah. Namun, beberapa ulama menyebutkan bahwa kegiatan ini sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam dalam rangka menguatkan batin dan jiwa dari orang yang terkena musibah tersebut.

Selaras dengan itu, ada 4 Adab Takziah Menurut Imam Al Ghazali Tidak hanya sekedar berkunjung, saat melayat atau takziah terdapat sejumlah adab yang harus diperhatikan oleh umat Islam. 

Hal tersebut sesuai dengan apa yang dirisalahkan oleh Imam Al Ghazali tentang empat adab orang bertakziah yang berbunyi: آداب المعزّي: خفض الجناح، وإظهار الحزن، وقلة الحديث، وترك التبسم فإنه يورث الحقد 

Artinya: “Adab orang bertakziah, yakni menghindari sebanyak mungkin hal-hal yang tidak pantas atau tabu, menampakkan rasa duka, tidak banyak berbicara, tidak mengumbar senyum sebab bisa menimbulkan rasa tidak suka.” Dari risalah tersebut dapat diuraikan bahwa adab orang bertakziah sebagai berikut: 

Pertama, menghindari hal-hal yang tabu. Perhatikan cara berpakaian dan berdandan, jangan yang terlalu menor dan selalu menjunjung tinggi asas kesopanan serta kepatutan. 

Kedua, menunjukkan rasa duka yang mendalam. Setiap orang yang melayat atau bertakziah dianjurkan untuk secara tulus mengucapkan belasungkawa dengan menampakkan raut duka.  

Ketiga, jangan banyak berbicara dalam suasana duka. Ajaklah pihak yang berduka berbicara seperlunya, begitu pula dengan orang-orang yang bertakziah lainnya. 

Keempat, saat bertakziah janganlah mengumbar senyum. Pasalnya, mengumbar senyum saat melayat bisa menimbulkan perasaan tidak suka. 

Jadi alangkah baiknya jika mu’azziyin dan mu’azziyat menahan diri untuk mengumbar senyum. 

Itulah empat adab takziah yang wajib diperhatikan oleh umat Islam sesuai dengan risalah Imam Al Ghazali. 

Keempat adab tersebut sudah seharusnya menjadi pedoman umat Islam dalam bertakziah atau melayat.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah..... 
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan Dengan Tujuan..... 
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Bertakziah Ke KH. Masykur Rois, Sidoarjo Kota

Menakar Makna Ziarah haji

Menakar Makna Ziarah Haji

Ziarah haji adalah adat yang perlu dilestarikan, karena ini sesuai dengan nafas sunnah Nabi yang sangat mendasar.  

Sudah menjadi tradisi di masyarakat kita, bila ada orang yang baru pulang dari menunaikan ibadah haji, kerabat, rekan, atau tetangga akan bersilaturahim ke rumahnya. Tujuannya adalah mencari berkah dan minta didoakan agar diampuni dosa-dosanya dan agar bisa juga menunaikan ibadah haji. 

Jamaah haji akan dengan suka cita menyambut tamu yang hadir  sambil menceritakan pengalamannya di tanah suci. 

Pada kesempatan itu juga mereka membagikan oleh-oleh khas haji seperti air zam-zam, sajadah, tasbih, dan lainnya.

Kebiasaan itu biasanya berlangsung sampai 40 hari sejak kepulangannya dari tanah suci Makkah.

Dalam kitab Hasyiyah Qaliyubi yang ditulis oleh Syihabuddin al-Qaliyubi salah satu ulama kenamaan dari Madzhab Syafi’i, terdapat keterangan bahwa bagi orang yang berhaji dianjurkan mendoakan atau memintakan ampunan kepada orang yang tidak berhaji meskipun orang tersebut tidak memintanya.
 
Begitu sebaliknya orang yang tidak berhaji disunahkan untuk meminta didoakan agar dosanya diampuni. 

Menurutnya, para ulama menyebutkan bahwa waktunya sampai 40 hari dihitung sejak kedatangannya.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah..... 
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban.... 
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan Dengan Tujuan....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa..... 

In Frame
Ziarah Haji Ke H. Agus Mahbub Ubaidillah (Sekjen PCNU Sidoarjo)