Selasa, 28 Juni 2022

Titik Nadir Kedewasaan Berorganisasi

Titik Nadir Kedewasaan Berorganisasi

Setiap unsur organisasi pasti berharap memiliki hubungan yang sehat dan berdaya saing untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan dari organisasi tersebut.

Untuk mencapai hal tersebut, tentu membutuhkan usaha dan konsistensi di antara setiap unsur terkait. 

Berikut ini, terdapat empat langkah yang dapat diterapkan setiap unsur organisasi agar hubungan bisa tetap sehat dan berkomitmen mencapai tujuan yang berkesinambungan,

1. Mengutamakan komunikasi dan diskusi. Komunikasi yang baik adalah kunci dari membangun hubungan yang sehat dari setiap unsur organisasi. Ketika mendapatkan sebuah persoalan, maka mulailah dengan berkomunikasi dan bertukar pikiran melalui diskusi. Langkah ini adalah salah satu cara yang bijak dalam menyikapi sebuah permasalahan yang ada.

2. Membuat kesepakatan bersama sejak awal. Hal ini berguna untuk mengetahui batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan di antara setiap unsur organisasi. Kesepakatan yang telah dibuat bersama dapat menjadi pedoman untuk membangun dan membuat hubungan terus berkembang dan tetap sehat. Langkah tersebut juga dapat melatih rasa tanggung jawab dan komitmen di antara setiap unsur terkait.

3. Hindari gengsi untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf terlebih dahulu. Perasaan emosi yang menguasai pikiran terkadang membuat seseorang menjadi kurang bisa berpikir secara jernih dan tenang. Kebiasaan untuk tidak mau mengakui kesalahan yang telah diperbuat dapat menjadi batu sandungan dalam menciptakan komitmen berkelanjutan. Tuntutan kita bersama adalah berkomitmen belajar untuk mengakui dan menyampaikan kesalahan yang sudah diperbuat dapat membuat keadaan menjadi lebih kondusif dan terkendali.

4. Jangan menunda untuk menyelesaikan masalah. Ketika menemukan suatu permasalahan, sebaiknya lekas ambil waktu untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut. Jangan membiarkannya berlarut terlalu lama karena hal ini bisa jadi bom waktu yang mengerikan. Untuk itu penting menuntaskan suatu masalah sekecil apapun dengan segera. Langkah ini juga bisa melatih sikap di antara setiap unsur organisasi agar tak mudah goyah dan tetap memiliki kemandirian.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.......
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.......
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa......

In Frame
Sejenak Bersama Abah Yai Ir. Abdullah, MT

Jumat, 24 Juni 2022

Iklim Pendidikan Bermutu

Iklim Pendidikan Bermutu

Pendidikan bermutu adalah pendidikan yang mampu melakukan proses pematangan kualitas peserta didik yang dikembangkan dengan cara membebaskan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, ketidakbenaran, ketidakjujuran dan dari buruknya akhlak dan keimanan. 

Untuk memenangkan persaingan, para penyelenggara pendidikan harus memiliki spirit selalu berada di depan perubahan dengan jaminan bahwa mereka akan sampai lebih dulu di garis finis, karena persaingan adalah adu cepat untuk mencapai garis finis.

Tuntutan Kita bersama sebagai generasi berkemajuan harus mampu memaparkan konsep manajemen strategis yang berperan menciptakan pendidikan berdaya saing, model dan sikap yang diperlukan hingga konsep yang cocok dikembangkan yang dapat menjadi bahan kajian bagi para akademisi, praktisi, pimpinan lembaga pendidikan dan masyarakat pendidikan pada umumnya. 

Di masa sekarang diperlukan lembaga pendidikan yang bermutu, yang mengedepankan mutu akan menghasilkan lulusan yang bermutu pula.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah......
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan......
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Kita Bisa.......

In Frame
Menciptakan Iklim Berpendidikan Berkemajuan

Minggu, 19 Juni 2022

Mujahadah Kader

Mujahadah Kader

Secara segi bahasa muhajadah berasal dari akar kata jihad, yang intinya adalah mendekatkan diri pada Allah. Sebab jihad kecil adalah perjuangan menaklukkan musuh, sedangkan jihad besar justru adalah menaklukkan diri sendiri, dengan mengistiqamahkan kebaikan.

Selaras dengan itu Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memiliki agenda rutin Bahtsul Masail setiap enam bulan sekali penyelenggaraannya.

Dalam hal ini Kabupaten Ponorogo berkesempatan menjadi tempat Bahtsul Masail. Acara ini digelar pada tanggal 18-19 Juni 2022 di komplek makam KH Ageng Muhammad Besari, tepatnya di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kaabupaten Ponorogo.
 
Ponorogo berkesempatan menjadi tuan rumah kegiatan Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur. Sekaligus sebagai tuan rumah kegiatan mujahadah kader, karena selama adanya pandemi Covid-19 kegiatan mujahadah kader tidak bisa diselenggarakan secara leluasa.

Berdasarkan rekam jejak digitalnya, sebelumnya memang ada beberapa opsi lokasi yang ditawarkan PCNU Ponorogo meski akhirnya Tegalsari menjadi pilihan panitia dari PWNU Jawa Timur. 

Keberadaan Tegalsari sebagai tempat yang dianggap lebih tepat karena posisi strategis historisnya sebab di komplek Masjid tersebut terdapat makam  Kiai Ageng Muhammad Besari.

Beliau ini sosok pendakwah Islam di Ponorogo tempo dulu yang cukup sukses. Sehingga mengantarkan nama Tegalsari menjadi moncer di bumi Nusantara.

Dari sejarah peradabannya, Tegalsari khususnya di era Mbah Kiai Muhammad Hasan Besari cucu Mbah Kiai Ageng Besari banyak melahirkan beberapa tokoh besar seperti Pangeran Diponegoro dan Syeh Burhan. Beliau-beliau ini mengharumkan nama Nusantara.

Termasuk juga keturunan dari Tegalsari banyak yang menjadi ulama besar dan menjadi pemimpin negeri ini. Di antaranya KH Hasyim Asyari. Sekaligus juga cucu beliau Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Keberadaan beliau-beliau ini menjadikan Indonesia harum di mata dunia.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.......
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.......
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.......

In Frame
Turut Membangun Rekam Jejak

Jumat, 17 Juni 2022

Kebersamaan dalam Keberagaman

Kebersamaan dalam Keberagaman

Alasan mendasar mewujudkan  kebersamaan dalam keberagaman adalah untuk menciptakan keberlangsungan  harmoni kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Ada tiga point terpenting untuk menjaga kebersamaan dalam keberagaman diantaranya adalah:

(1)Menanamkan sifat toleran dan tenggang rasa terhadap perbedaan.

(2)Saling menghargai dan menghormati perbedaan  yang ada.

(3)Selalu membantu satu sama lain dan bergaul dengan siapa saja.

Ini menjadi suatu kebutuhan kita bersama, karena kebersamaan membuat setiap anggota masyarakat bisa menjalani hidup dengan rukun dan tentram walaupun memiliki banyak perbedaan, baik dalam segi agama, suku, ras, bahasa, maupun tradisi atau budaya tertentu.

Tidak ada yang perlu kita takutkan, karena Keberagaman bukanlah suatu permasalahan yang akan mengakibatkan perpecahan, namun keberagaman merupakan suatu unsur yang menciptakan kesatuan dan persatuan bangsa.

Negara Indonesia yang kita cintai ini merupakan negara yang memiliki kebudayaan yang sangat beragam variannya.

Namun keberagaman itu tidak membuat bangsa Indonesia terpecah-belah atau menimbulkan perpecahan. 

Karena kemampuan dari setiap anggota masyarakat atau rakyat Indonesia saling bisa menghormati perbedaan yang ada dan dibarengi saling bisa  menanamkan sifat toleransi antar keberagaman budaya yang ada.

Prinsip kebersamaan dalam keberagaman terdapat dalam semboyan negara kita ini yaitu "Bhinneka Tunggal Ika" yang mempunyai makna berbeda-beda tetapi tetap satu jua, dan juga menjelaskan bahwa adanya keberagaman di berbagai aspek kehidupan menjadikan Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang satu dan utuh. 

Untuk itu kita sebagai rakyat Indonesia harus selalu menjaga keberagaman ini agar tidak pernah terpecah di kemudian hari.

Menjadi catatan terpenting bagi kita bersama, untuk menjaga persatuan dan kesatuan, bangsa Indonesia juga harus menerapkan landasan ideologi yaitu pancasila sebagaimana yang terdapat pada sila ke-3 yang berisi "Persatuan Indonesia".

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.......
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.......
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.......

In Frame
Diskusi Sejenak pentingnya membangun relasi kebersamaan dalam keberagaman, Bersama Abah Abdul Hadi & Abah Amin

Kamis, 16 Juni 2022

Varian Virus Baru Di Indonesia

Varian Virus Baru Di Indonesia

Keberadaan bangsa Indonesia sebagaimana kesepakatan founding fathers menetapkan suatu pilihan yang tepat dengan mendirikan "Negara Kesatuan Republik Indonesia." 

Dengan empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai penyokong kekuatan inti yang berkesinambungan.

Termasuk dalam hal ini keberadaan rekam jejaknya negeri di belahan dunia memiliki suatu pilihan. Baik menjadi negara demokrasi, negara monarkhi konstitusi, negara sosialis, maupun menjadi negara bagian dari sebuah negeri induk.

Perlu menjadi pengetahun kita bersama, Itu semua adalah sebuah pilihan yang masuk akal pasca konsep negara bangsa terbentuk dan berlaku di seluruh belahan dunia ini. 

Munculnya tawaran sebuah konsep khilafah dengan berbagai versinya dan varian rasanya bukan sekali, dua kali, bahkan banyak kali. 

Kita sebagai penganut demokrasi Pancasila tidak boleh kaget dan gampang terpancing emosi dengan konsep ini. Kita bisa belajar banyak dari tawaran konsep yang ada tersebut. Tetap tenang dan selalu berusaha bersikap bijak. 

Titik simpulnya kita sebagai bangsa yang terbuka dengan segala perkembangan ideologi yang ada, ilmu pengetahuan semakin menginterdisiplin, dan kemajuan teknologi semakin mengembang dari 4.0, 5.0 bahkan 6.0 nantinya.

Namun menjadi catatan terpenting bagi kita, jika sudah sampai pada tahapan aksi nyata hendak menggantikan Pancasila, merobek Bhinneka Tunggal Ika, mau menggusur UUD 1945, dan membubarkan NKRI, maka itu sudah beda urusannya. Maka Kita dan segenap rakyat Indonesia akan menolaknya dengan sekuat tenaga.

Inilah yang terjadi saat ini dengan berbagai trik dan varian kamuflase menunjukkan pergerakan setapak demi setapak menuju ke sana. 

Catatan trending berita terakhir yaitu adanya kampanye Khilafatul Muslimin. Mereka mengeksiskan diri yang menandakan bahwa mereka masih terbiasa seperti yang dulu bergerak bebas di tataran akar rumput. Ini tentunya dengan berbagai model dan varian nama baru tentunya. Seperti beranjak dan berkembangnya virus. 

Apabila Pemerintah tidak segera melakukan berbagai tindakan untuk meredamnya, maka sangat dikhawatirkan akan muncul konflik horizontal yang sangat mengerikan dan merugikan berbagai aspek sendi kehidupan. 

Dan berakhir dengan menabrak keharmonisan Kemanusiaan yang Adil dan beradab dan juga persatuan Indonesia, tentunya. 

Sebagaimana yang sudah pernah terjadi dan menjadi bukti nyata di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Negara Irak, Tunisia, Mesir, Nigeria, Somalia, Libya, Afganistan, Yaman, Syiria d.s.t. 

Menjadi suatu pekerjaan kita bersama, jangan sampai merambat ke Negeri Indonesia tercinta ini.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.......
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.......
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.......

In Frame
Jangan Lupa Meluangkan Ngopi, Sejenak

Senin, 13 Juni 2022

Unsur dan Prinsip Manajemen Masjid

Unsur dan Prinsip Manajemen Masjid

Setiap Masjid sebetulnya memiliki Spirit Spiritual Jargon "Dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat."

Sehingga setiap Masjid dituntut memiliki unsur dan prinsip manajemen yang terbaik. 

Diantara unsur manajemen yang dimaksud mulai dari Man, Money, Machines, Material, Methods, dan Market. 

Sedangkan prinsip manajemennya meliputi pembagian tugas yang jelas, Pembagian tanggungjawab dan wewenang yang seimbang, kesatuan perintah dan arah, solidaritas dan soliditas, serta tertib.

Dengan adanya unsur dan prinsip manajemen yang baik diharapkan memiliki basis kearifan lokal. Bisa membawa perubahan dan selalu bisa mengikuti perkembangan jamannya. 

Keberhasilan setiap Masjid melalui berbagai kegiatan yang dilangsungkan, dapat dilihat dari penampilan corak dan warna baru dalam dunia kemasjidan jika dibandingkan dengan Masjid pada umumnya.

Kebaruan itu terlihat dari ragam kegiatan diantaranya mulai dari matrikulasi program harian, mingguan, bulanan, tahunan tertata rapi dan tertib.

Termasuk isi kajian keilmuan tidak sebatas kajian fiqih belaka akan tetapi juga ada ngaji  filsafat, ngaji Al-Quran pendekatan materialisme-historis, ngaji tasawuf, ngaji serat Jawa kuno, ngaji studi postkolonial, kegiatan literasi, publikasi, kajian ekonomi dengan berbagai pendekatan dan seterusnya. Dan tak melupakan Masjid harus dilengkapi dengan berbagai varian kebutuhan atau fasilitas masyarakat pada umumnya untuk menjaga kenyamanan dan keberlangsungannya di dalam Masjid tersebut.

Ini semua diadakan demi dan untuk menjawab tantangan dan menciptakan peluang jaman di era 4.0, 5.0, 6.0.

Kemampuan kita menghadirkan kabaruan dalam ranah Masjid tersebut itulah yang menjadikan masyarakat lengket dan betah dengan Masjid. 

Simpulnya, setiap Masjid sudah saatnya berupaya untuk menawarkan dan menampilkan fungsi lain dari Masjid yang tidak terfokus pada tempat ibadah ritual, melainkan juga sebagai pusat pelestarian kearifan lokal dan tempat transformasi seni dan ilmu pengetahuan tanpa terjebak pada arus populis. 

Semua aktifitas itu dikelola dengan unsur dan prinsip manejemen yang baik dan dijalankan oleh relawan-relewan yang dikenal ROMLI (Rombongan Lillahi Ta’ala) yang bersedia berbagi ide dan tenaga untuk kerja bersama mengabdi untuk memakmurkan Masjid ke depannya.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....


In Frame 
Sejenak Bersama Bpk. KH. Syamsul Bahri dan Jajaran Pengurus Masjid Jami' Darussalam Kedungrawan Kec. Krembung Kab. Sidoarjo

Minggu, 12 Juni 2022

Kehidupan Meaningful

Kehidupan Meaningful

Kehadiran kita di dunia karena Tuhan. Ini suatu jawaban yang tepat terhadap bagaimana hidup kita bisa meaningful (berarti). Keberhasilan kita atas keluhuran cita-cita juga karena Tuhan turut andil dalam menciptakan rekam jejak kita.

Kita percaya bahwa setiap diri adalah seperti goresan kuas yang Tuhan ciptakan untuk memenuhi suatu tugas dan maksud tertentu dalam lukisan besar kehidupan manusia. 

Kita percaya bahwa manusia tidak hidup 100 tahun dan setelah itu keberadaannya lenyap begitu saja. 

Karena itu kehidupan yang baik, yang meaningful adalah jika kehidupan kita bukan hanya baik selama di dunia ini, tetapi juga setelah kita kembali kepada-Nya.

Maka kehidupan yang meaningful seperti membangun relasi dengan Tuhan adalah suatu kebutuhan wajib bagi kita.

Kedengarannya memang terlalu mulia bahkan naif, Karena dengan ego manusia dan keinginannya untuk selalu dipuaskan dan menjadi bahagia (sendiri) seringkali menutup mata kita untuk melihat bahwa kehidupan yang baik dan bahagia itu bukan terfokus pada diri kita sendiri. 

Dosa telah menutup mata manusia untuk melihat bahwa tujuan kehidupan yang utama selalu adalah berdamai dan kembali terkoneksi dengan Sang Pemilik hidupnya.

Tatkala seseorang terkoneksi dengan Pemiliknya, maka relasinya dengan dirinya sendiri juga akan berubah, dan relasinya dengan inner circle juga berubah, sehingga dengan senang hati akan mengabdi kepada masyarakat dan dunia sebagai hamba yang diberikan tugas oleh Tuhan. 

Maka sesungguhnya kehidupan yang meaningful itu akhirnya akan selalu dimulai dengan relasi dengan Tuhan, diri sendiri, keluarga dan dunia.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Sejenak menciptakan relasi meaningful bersama KH. Satuhan

Sabtu, 11 Juni 2022

Pemberdayaan Masjid

Pemberdayaan Masjid 

Dalam konteksnya saat ini Masjid merupakan tempat yang strategis untuk membangun dan memberdayakan umat, salah satunya dalam sektor ekonomi. 

Pekerjaan rumah kita bersama saat ini, potensi pemberdayaan ekonomi umat di Masjid pada umumnya belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan fungsi Masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat di tengah masyarakat.

Termasuk Masjid juga sangat potensial menjadi basis pemberdayaan ekonomi umat. Potensi ini yang dalam waktu yang cukup lama belum termanfaatkan secara baik. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengembalikan salah satu fungsi masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat berkemajuan. 

Terjadinya kondisi saat ini karena masih adanya pemahaman yang menilai Masjid tidak tepat untuk dijadikan pusat aktifitas ekonomi. Timbal baliknya untuk itu, diperlukan model bisnis yang mendorong jama'ah untuk terlibat secara langsung di dalamnya.

Di antara cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjadikan para jama'ah masjid sebagai mata rantai ekonomi yang terintegrasi sebagai konsumen, produsen dan pemilik dalam kegiatan ekonomi yang dibangun melalui masjid, terutama dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Contoh kegiatan usaha yang dapat dijalankan untuk pemberdayaan ekonomi umat. Beberapa di antaranya adalah melalui pendirian lembaga keuangan ultra mikro syariah yang memberikan akses modal bagi pedagang kecil yang tidak dapat mengakses modal di bank syariah karena dinilai tidak bankable.

Sehingga dengan demikian kehadiran Masjid dapat menjadi media untuk memberdayakan ekonomi umat yang menjadi jemaah masjid, sehingga keberadaannya betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat sekitar Masjid.

Selain hal tersebut di atas, termasuk dalam hal ini juga penting membangun pola pikir yang wasathy (moderat) untuk peradaban Islam ke depan. Pola pikir ini dapat ditunjukkan dengan cara berpikir yang dinamis dan tidak ekstrem. Namun sebaliknya saling bisa memahami, menyayangi, tolong-menolong antar satu sama lain.

Perlu kita ketahui bersama, ciri-ciri cara berpikir wasathy antara lain senantiasa menjaga dan mengamalkan manhaj (jalan) yang telah dirumuskan para ulama terdahulu yang masih relevan dan mengakomodasi manhaj baru yang lebih baik, serta senantiasa melakukan perbaikan dan inovasi secara terus menerus sehingga tercipta kondisi yang lebih baik dari waktu ke waktu. Menuju Indonesia berperadaban dengan keadaban. 

Keberadaan pola pikir ini harus terus diamalkan secara istiqamah (konsisten) serta menjadikan Masjid sebagai tempat penyebaran paham yang moderat.

Oleh karena itu penguatan cara berpikir wasathy harus secara istiqamah terus dilakukan agar umat Islam dan para tokohnya tetap dalam cara berpikir dan bertindak yang wasathy. Tempat yang paling baik untuk melakukan penguatan cara berpikir wasathy tersebut adalah Masjid, karena tidak ada umat Islam yang lepas dari pengaruh masjid. Sehingga dalam jangka panjang hal itu bisa menjadi embrio membangun kembali peradaban Islam dan menjadikan umat Islam sebagai umat terbaik (khaira ummah). 

Tetap semangat, berjuang menuju perubahan Indonesia yang lebih berkemajuan.

#Semoga Menambah Barokah & Bermanfaat.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame 
Turut Mensyiarkan & Menggebyarkan LTMNU PC Sidoarjo

Jumat, 10 Juni 2022

Indahnya Negeriku

Indahnya Negeriku

Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku, ras, golongan, agama, dan kepercayaan, Indonesia harus memiliki landasan ideologi yang dapat menginklusi  keberagaman.

Keberadaan Ideologi Pancasila dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” (Unity in Diversity) yang memiliki makna “walaupun berbeda-beda pada hakikatnya Indonesia tetap satu” merupakan dua pondasi ideologis vital dalam konteks Indonesia yang multikultural.

Ini sebetulnya tidak hanya berfungsi sebagai ideologi saja, akan tetapi Pancasila juga merupakan falsafah dan pandangan hidup yang merekatkan segala perbedaan, serta memiliki fungsi sentral dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek pendidikan, sosial, dan ekonomi bangsa.

Sudah menjadi pengetahun kita bersama, bahwa Pancasila pada dasarnya terkandung dalam nilai-nilai budaya masyarakat.  Termasuk salah satunya dapat kita lihat dari lirik lagu daerah kebanggaan masyarakat Jawa Barat, “Manuk Dadali” yang merupakan simbol dari Pancasila yang mengajarkan kerukunan dan keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.

Termasuk dalam hal ini juga kita dapat melihat nilai-nilai yang diadopsi dari Pancasila melalui alat musik tradisional angklung yang melibatkan banyak pemain untuk menghasilkan harmoni musik yang indah dan selaras. 

Filosofi angklung adalah kebersamaan, pemersatu, disiplin, dan saling menghormati sesama yang menghasilkan keharmonisan dan keindahan. 

Oleh karena itu, basis dari Pancasila pada dasarnya dekat dengan nilai-nilai budaya yang sudah lebih dulu dipraktikan dan diamalkan masyarakat Indonesia.


#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Nuswantara Bertasbih

Selasa, 07 Juni 2022

Inovasi Yang Mendisrupsi

Inovasi Yang Mendisrupsi

Inovasi yang mendisrupsi adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, memperbaiki keadaan pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya nanti menggantikan teknologi terdahulu tersebut.
 
Tantangan kita bersama di masyarakat saat ini adalah sebisa mungkin menciptakan peluang baru dan harapan terbaru, diantaranya harus mampu menjadikan teknologi disruptif menjadi teknolagi produktif. Misalnya menjadikan social media atau sosmed sebagai media dakwah yang berdaya saing. Contoh untuk membuat tutorial atau mempresentasi  keilmuan tertentu, berbagi keilmuan sesuai dengan bidangnya demi kemajuan bersama. 

Kedua, menjadi bagian dari masyarakat seharusnya juga mampu menciptakan software yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Dalam rangka untuk membantu urusan laju ekonomi, pendidikan, sosial dan seterusnya.

Terakhir, harus menguasai teknologi, kreatif dan inovatif dan menjadi bagian masyarakat entrepreneur atau volunteer, serta berguna untuk kemajuan masyarakat dan bangsa ke depannya. 

Harapan kita bersama, setiap generasi di masyarakat sebagai generasi dambaan bangsa harus memiliki keteguhan hati, kecerdasan berfikir dan mampu menghadapi segala tantangan dan menciptakan peluang di era Revolusi 4.0, 5.0, 6.0, dan seterusnya.

Di samping itu, masyarakat khususnya generasi penerus dan pengembang bangsa juga harus mampu berperan sebagai benteng kepribadian dan pembekalan hidup untuk andil dalam persaingan di kancah regional, nasional maupun gobal.

#Semoga Bermanfaat Dan Menambah Berkah.......
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.......
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.......


In Frame 
Sejenak Berpetualang Ke Kampus Multikultural

Minggu, 05 Juni 2022

Pekerjaan Rumah Kita Bersama

Pekerjaan Rumah Kita Bersama 

Menjadi suatu pekerjaan rumah bersama khususnya bagi kita para pendidik dan pengajar masa kini adalah bagaimana pendidikan itu tidaklah sekedar "transfer of knowledge and transfer of value" akan tetapi bagaimana transfer itu berubah bentuk menjadi transform. Kita sangat butuh para pendidik yang tidak hanya memindahkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan itu melalui pengajaran, akan tetapi lebih urgent dari itu adalah bagaimana para pendidik atau pengajar mampu mencetak peserta didik sesuai dengan kompetensi dan skill yang dibutuhkan masyarakat.

Transformasi dapat dipahami sebagai penciptaan kembali aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diselaraskan dengan perkembangan era kekinian. 

Aspek nilai kehidupan yang menjadi landasan ketiga domain itu (kognitif, afektif dan psikomotorik) harus menjadi hidup dalam tataran praktik kehidupan peserta didik.

Generasi ke depan setidaknya wajib memiliki beberapa karakteristik guna menghadapi era serba fluktuatif. Diantara karakteristik itu adalah (1) memahami potensi diri, (2) menempatkan potensi diri di tempat yang tepat, (3) mampu menjadikan dirinya sebagai individu penggerak perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik.

Ketiga karakteristik itu dapat hadir bilamana proses pembelajaran yang diselenggaran adalah proses yang menggembirakan, mencerahkan, dan memajukan.

Menggembirakan adalah segala aktivitas mulai dari mendiagnosa kelas, memulai kelas, melakukan aktivitas inti pembelajaran, melakukan refleksi sampai evaluasi di kelas maupun di luar kelas senantiasa mengedepanan unsur-unsur kasih sayang.

Jika kasih sayang telah dibangun oleh pengajar atau pendidik kepada peserta didiknya, maka respon peserta didik pun akan hadir dengan citra positif, yaitu kegembiraan. 

Baik pembelajaran dan pengajaran itu dilaksanakan di berbagai level jenjang (usia dini, dasar, menengah, atas, perguruan tinggi), tetap kegembiraan itu harus dihadirkan dalam proses tersebut.


#Semoga Bermanfaat Dan Menambah Berkah.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Kebersamaan Berbagi Keilmuan PAI-BSI 

Jumat, 03 Juni 2022

KITA HARUS SELALU INGAT

KITA HARUS SELALU INGAT

Apabila kita menemukan seseorang mengaku beragama tetapi benci akan budaya asli bangsa sendiri. Dan, bersih keras mau memusnahkan dengan alasan bid'ah, syirik, musyrik, haram, d.s.t. Maka perlu kita beri saran untuknya lebih baik tidak perlu beragama.

Perintah Tuhan kepada kita adalah untuk selalu memperbaiki akhlak atau berbudi pekerti. Tuhan tidak pernah memiliki perintah untuk menghancurkan suatu budaya asli sebuah bangsa dengan alasan agama. 

Apabila beragama hanya membuat kita semakin bodoh dan malas berusaha, hanya rajin beribadah dengan tujuan surga dan berjumpa bidadari, hanya rajin berdoa tetapi tidak bekerja untuk mengubah nasib. Maka lebih baik tidak perlu beragama.

Kita harus ingat Tuhan itu memerintahkan kita untuk rajin membaca dan belajar berbagai disiplin keilmuan supaya kita menjadi cerdas dan berguna antar sesama, selalu bisa menghadirkan misi perdamaian di alam semesta ini.

Perintah Tuhan kepada kita untuk mengubah nasib dengan selalu berusaha, bukan dengan berdoa semata. Dan, Tuhan tidak pernah memerintahkan kita untuk menjadi budak dogma dalam mengarungi kehidupan. Maka dari itu jika kita seperti ini tidak ada gunanya beragama.

Apabila beragama  menjadikan kita semakin senang memaki, berselisih, membenci, bermusuhan dan berakhir saling membunuh antar sesama. Maka tidak ada gunanya beragama. Kita harus selalu Ingat, Tuhan itu memerintahkan beragama kepada kita untuk saling bertoleransi, menciptakan kedamaian ketentraman dan persaudaraan didalam perbedaan dan bukan malah sebaliknya saling membenci, bermusuhan, bahkan saling membunuh atau membuat kerusakan di muka bumi.
Jika seperti itu seperti ini tidak ada gunanya beragama.

Kemudian apabila kita beragama hanya mengutamakan pakaian agamis dan bangga akan itu. Sebaiknya ke depan tidak perlu beragama. Kita harus selalu ingat,
Tuhan itu menilai hati, ucapan dan tindakan kita. Tuhan tidak menilai dari pakaian, roman wajah, postur tubuh melainkan dari ketakwaan kita.

Bahasa simpulnya apabila sebatas itu kita beragama, maka tidak ada relasi nilai manfaatnya dalam beragama. Timbal baliknya lebih baik tidak beragama selamanya.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah......
#Salam, Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.......
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.......

In Frame
Ruas Relasi Kebersamaan