Memahami Bulan Safar Secara Seksama
Sekarang kita telah masuki bulan Safar yang memiliki arti kosong.
Sebagaimana tersebutkan dengan istilah Safar, karena dahulu pada bulan ini orang-orang Arab mengumpulkan makanan dari berbagai tempat, sehingga tempat itu kosong dari makanan.
Adapula yang mengatakan, disebut Safar karena dahulu pada bulan ini kota Makkah menjadi kosong ditinggalkan bepergian oleh penduduknya.
Ada juga yang mengatakan, karena dahulu pada bulan ini orang Makkah memerangi suku-suku di sekitarnya dan mereka membiarkan orang-orang yang mereka temui dalam kondisi kosong tak punya harta.
Demikian dijelaskan oleh Imam Murtadha az-Zabidi dalam kitab Tajul ‘Arusy juz XII halaman 330.
Lalu inspirasi apa yang dapat kita ambil dari bulan Safar yang bermakna kosong ini?
Tentu, bulan Safar yang bermakna kosong ini jangan sampai hanya lewat saja. Jangan sampai bulan Safar ini kita kosong dari amal kebaikan.
Kebaikan yang bersifat ibadah ritual kepada Allah swt maupun ibadah sosial kepada sesama manusia dan seluruh alam.
Selaras dengan itu pernah dalam satu kesempatan Nabi Muhammad saw sendiri bersabda:
إِنَّ أَصْفَرَ البُيُوتِ من الخَيْرِ البَيْتُ الصِّفْرُ من كتابِ اللَّهِ
Artinya, “Sungguh rumah yang paling kosong dari kebaikan adalah rumah yang kosong dari bacaan kitabullah Al-Qur’an.” (HR at-Thabarani)
Menjadi suatu catatan bersama bagi kita selain sebagaimana tersebutkan di atas, teruntuk bagi orang yang merasa sudah banyak amal kebaikannya, juga jangan sampai lengah dan kelak di akhirat justru menjadi orang yang kosong tanpa amal, karena tidak diterima di sisi Allah.
#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....
In Frame
Rangkaian Membangun Relasi Kebersamaan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar