Sabtu, 25 Maret 2023

Tadarus, Darusan, Darus

Tadarus, Darusan, Darus

Ramadhan menjadi momen bagi umat muslim untuk meningkatkan ibadah.

Salah satunya dengan memperbanyak amalan membaca Al-Qur'an. Kegiatan membaca kitab suci menjadi tradisi di sepanjang bulan puasa.

Hampir semua Masjid dan Musala secara serentak melaksanakan darusan di malam dan pagi hari.

Darusan menjadi salah satu pendanda datangnya Ramadhan. Karena, sejak hari pertama puasa, di Masjid maupun Musala kampung secara rutin menggelar kegiatan membaca Al-Qur'an.

Tradisi darusan ini dilakukan secara bergiliran para jamaah usai salat Tarawih.

Darusan berasal dari kata tadarus yang berarti mempelajari dalam bahasa Arab. 

Namun, dalam pelafalan bahasa Jawa, penyebutan kata tersebut disederhanakan menjadi darus.

Umumnya, darusan dilakukan saat malam hari. Pembacanya pun juga berasal dari jamaah masjid dan warga di sekitar rumah ibadah tersebut. Biasanya, darusan hanya menggunakan satu Al-Qur'an. 

Sehingga, saat seseorang sedang mendapat giliran membaca, jamaah yang lain mengantre sambil menyimak bacaannya.

Meski tak ada pembagian juz secara terstruktur, namun pergantian pembaca pada saat darusan berjalan tertib. 

Meskipun demikian durasi pelaksanaannya, darusan akan diakhiri sewaktu-waktu jika sudah dianggap telah mencapai target. 

Karena biasanya terdapat target beberapa kali khatam Al-Qur'an selama bulan Ramadhan. 

Darusan juga memiliki sisi keunikan tersendiri. Di beberapa Masjid atau Musala tertentu, terdapat pembagian pembaca Al-Qur'an berdasarkan tingkat kelancaran membaca kitab suci.

Biasanya, murid dari Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di desa tersebut yang berkesempatan mendapat giliran pertama.

Sebab, selain sebagai bentuk meningkatkan amalan di bulan Ramadhan, darusan juga menjadi sarana bagi pembaca pemula untuk memperlancar bacaannya. 

Karena pembaca yang masih dalam tahap belajar akan disimak bacaan oleh pendarus yang lain.

Di samping itu, pembaca yang dinilai fasih membaca kitab suci dengan tajwid yang lebih baik akan mendapat giliran berikutnya.

Sedangkan pendarus yang memiliki ketepatan dan kecepatan membaca Al-Qur'an biasanya menjadai pemungkas untuk menutup darusan.

Orang yang terakhir darusan akan memberi tanda batas terakhir bacaan Al-Qur'an untuk dilanjutkann di malam berikutnya.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Membangun Peradaban, Dengan Keadaban.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame 
Mas Rayhan Al-Biruni Aryanta Siswanto, Ikut Darusan

Tidak ada komentar: