Senin, 20 Maret 2023

Tradisi Megengan

Tradisi Megengan 

Megengan adalah tradisi masyarakat Jawa yang pada umumnya terdapat di Jawa timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dalam menyambut bulan Puasa.

Megengan diambil dari bahasa Jawa yang artinya menahan atau ngempet. 

Megengan merupakan suatu peringatan bahwa dalam waktu dekat akan memasuki bulan Ramadhan, bulan di mana umat Islam diwajibkan berpuasa, dan menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menggugurkan pahala  ibadah puasa tersebut.

Masyarakat biasanya berbondong-bondong untuk berziarah kubur terlebih dahulu, membersihkannya serta menaburi bunga di atasnya dan tidak lupa mendoakannya.

Setelah itu, megengan dimulai pada waktu petang hari dengan dihadiri oleh para tamu undangan. 

Para tamu undangan yang bersila di atas tikar dihadapkan dengan ambengan sebagai sajian untuk acara megengan.

Tuan rumah mengungkapkan hajat atau keinginannya kepada sesepuh lingkungan yang kemudian akan mebacakan doa mengenai hajat-nya. 

Setelah selesai dibacakannya doa, ambengan akan dibagikan kepada para tamu undangan.

Pelaksanaan acara megengan tersebut biasanya dilakukan dari rumah ke rumah.

Selain dilaksanakan di rumah, megengan versi massal juga dapat dilaksanakan di langgar ataupun Masjid. 

Para warga membawa ambengan-nya masing-masing ke Masjid atau Langgar, dan mereka akan melakukan doa bersama yang dipimpin oleh seorang sesepuh lingkungan.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Menghidupkan Megengan

Tidak ada komentar: