4 Sifat Nabi Muhammad SAW yang Patut Diteladani
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling mulia dan baik akhlaknya di antara umat manusia. Sebagai orang yang beriman kepada Allah SWT, tentu kita harus meneladaninya sifat Nabi Muhammad SAW dengan sepenuh hati.
Di antara banyaknya sifat baik Rasulullah SAW, beliau memiliki empat sifat wajib yang harus dimiliki oleh seorang rasul. Apa saja sifat-sifat tersebut? Berikut penjelasannya.
Sifat Nabi Muhammad SAW yang mulia dan wajib kita ketahui ada empat macam, yaitu shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Penjelasan tentang sifat Nabi Muhammad SAW ini akan diambil dari buku Pendidikan Karakter: Mengembangkan Karakter Anak yang Islami karya Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri.
1. Shiddiq - Benar dan Jujur.
Sifat Nabi Muhammad SAW yang pertama adalah shiddiq yang artinya "benar" atau "jujur." Arti dari sifat shiddiq adalah segala perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW selalu dijaga oleh Allah SWT sehingga pasti hal itu benar, jujur, dan tidak ada sedikit pun tipuan di dalamnya.
Apa pun perkataan dan dikatakan dan diperbuat Nabi Muhammad SAW itu selalu sesuai dengan Al-Qur'an dan bukan merupakan atas kemauannya sendiri. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah An-Najm ayat 3-5 yang berbunyi,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى ٣ اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰىۙ ٤ عَلَّمَهٗ شَدِيْدُ الْقُوٰىۙ ٥
Artinya: "dan tidak pula berucap (tentang Al-Qur'an dan penjelasannya) berdasarkan hawa nafsu(-nya). Ia (Al-Qur'an itu) tidak lain, kecuali wahyu yang disampaikan (kepadanya) yang diajarkan kepadanya oleh (malaikat) yang sangat kuat (Jibril)."
Sifat jujur dan benar yang dimiliki Nabi Muhammad SAW ini bahkan sudah beliau miliki sebelum menjadi seorang rasul. Beliau menyandang gelar "al-amin" yang artinya "orang yang dapat dipercaya" dari orang-orang Quraisy karena beliau memang tidak pernah berdusta dan sangat bisa dipercaya.
2. Tabligh - Menyampaikan.
Sifat Nabi Muhammad SAW yang kedua adalah tabligh yang artinya menyampaikan semua yang diwahyukan Allah SWT kepadanya.
Tugas Nabi Muhammad SAW sebagai rasul adalah untuk memberi peringatan, membimbing umat, memperbaiki, dan mempersiapkan manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sifat tabligh sangat dibutuhkan dan harus dimiliki oleh Rasulullah SAW karena tidak mungkin seorang rasul menyembunyikan apa pun yang berasal dari Allah SWT.
Allah SWT telah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk bersifat tabligh atau menyampaikan dalam surah Al-Maidah ayat 67 yang bunyinya,
۞ يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ ٦٧
Artinya: "Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir."
3. Amanah - Dapat Dipercaya.
Sifat Nabi Muhammad SAW yang ketiga adalah amanah. Amanah artinya bisa dipercaya dalam menyampaikan sesuatu. Hal ini berkaitan dengan tugas seorang rasul yang diberikan amanah oleh Allah SWT untuk menuntun umatnya ke jalan yang benar.
Nabi Muhammad SAW memegang amanah yang diberikan kepada beliau dengan sangat kuat. Apa pun yang beliau lakukan semata-mata hanya untuk Allah SWT dan tidak pernah menggunakan kekuasaan beliau untuk kepentingan pribadinya.
Sifat amanah Nabi Muhammad SAW tercantum dalam surah Al-A'raf ayat 68 yang berbunyi,
اُبَلِّغُكُمْ رِسٰلٰتِ رَبِّيْ وَاَنَا۠ لَكُمْ نَاصِحٌ اَمِيْنٌ ٦٨
Artinya: Aku sampaikan kepadamu risalah-risalah (amanat) Tuhanku dan aku terhadap kamu adalah penasihat yang terpercaya.
4. Fathanah - Cerdas.
Sifat Nabi Muhammad SAW yang keempat yang perlu diketahui adalah fathanah. Fathanah artinya cerdas atau mempunyai intelektual yang tinggi. Cerdas menurut pendapat orang-orang adalah kemampuan memahami dunia, berpikir rasional, dan menggunakan sumber-sumber secara efektif saat dihadapkan pada tantangan.
Secara umum, kecerdasan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu IQ (Intelligent Quotient), EQ (Emotional Quotient), dan SQ (Spiritual Quotient). Nabi Muhammad SAW memiliki semua aspek kecerdasan tersebut.
Terbukti dengan daya ingat beliau yang sangat tinggi dalam menghafal firman-firman yang disampaikan Allah SWT kepada beliau, kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi umatnya dengan kebijakan dan kesabaran, serta hanya mengabdikan dirinya hanya untuk Allah SWT saja.
Di lain sisi, Nabi Muhammad SAW memiliki pendapat yang berbeda mengenai definisi cerdas. Beliau mengatakan orang yang cerdas adalah orang beriman yang mempersiapkan bekal untuk menghadapi hidup setelah mati, sebagaimana hadits berikut.
Ibnu Umar berkata, "Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah, tiba- tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Rasulullah dan bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?' Rasulullah menjawab, "Yang paling baik akhlak- nya. Kemudian ia bertanya lagi, 'Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?' Beliau menjawab, "Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas."" (HR Ibnu Majah, Ath-Thabrani, dan Al-Haitsamiy)
Semoga Bermanfaat
In FrameQ8
Berharap Syafaatnya Nabi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar