Berdasarkan sumber referensi yang ada, bulan sya’ban disebut sebagai bulan penyetoran catatan amal perbuatan kita selama setahun. Atau bulan tutup buku, dimana malaikat menyetorkan semua catatan amal setiap manusia kepada Allah SWT. Di dalam bulan sya'ban ini terdapat satu malam yang sangat masyhur yang disebut malam nisfu sya’ban. Banyak umat Islam di berbagai Negara punya kebiasaan tersendiri dalam menyambut malam tersebut.
Dalam kajian Kitab madza fi sya'ban
Karya Sayyid Muhamad bin Alwi Al Maliki, nisfu sya'ban memiliki beberapa nama antara lain:
1. Laylah mubarakah (malam keberkahan), maksudnya malam ini memiliki keberkahan tersendiri. Karena di malam ini malaikat turun menyertai manusia.
2. Laylah al-qismah (malam pembagian), artinya bahwa di malam ini semua rejeki dan takdir ditentukan dan dibagikan kepada setiap makhluk-Nya. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa pada malam nisfu sya’ban ini baik rejeki, jodoh, maupun pernikahan.
3. Laylah at-takfir (malam penghapusan dosa), artinya bahwa di malam ini dosa manusia selama satu tahun akan diampuni Allah Ta'ala sebab kebaikan yang dilakukan oleh hamba-Nya di malam ini.
4. Laylah al-ijabah (malam keterkabulan doa), dalam sebuah riwayat dari Ibnu Umar diinformasikan bahwa ada lima malam dimana doa-doa yang dipanjatkan akan terkabulkan; malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam nisfu sya’ban, malam lailatul qadar dan malam dua hari raya; idul fitri dan idul adha.
5. Laylah al-hayat wa ‘iedul malaikat (malam kehidupan dan hari raya malaikat); sebagaimana hari raya bagi umat Islam, malaikat juga memiliki dua hari raya yakni malam lailatul qadar dan malam nisfu sya’ban.
6. Laylah as-syafaah (malam syafaat),
Abu Hakim an-naisaburi menamakan malam nisfu sya’ban adalah malam diberikannya syafaat kepada umat nabi Muhammad.
7. Laylah al-baraah wa laylah as-shakki (malam pembebasan), dinamakan dengan malam kebersihan karena di malam ini orang-orang mukmin dicatat kesuciannya.
8. Laylah al-jaizah (malam hadiah), Imam Taqiyuddin As-Subki menamakan malam nisfu Sya’ban sebagai malam yang dihadiahkan kepada orang-orang mukmin.
9.Laylia al gufran wal itqi minan niran
(malam ampunan dan pembebasan api neraka) di malam ini orang-orang beriman akan mendapatkan pembebasan dari api neraka.
Di belahan bumi Nusantara ketika ketemu malam nisfu sya'ban umat Islam menyambutnya dengan mengamal berbagai varian amalan. Termasuk salah satunya melakukan sholat sunnah mutlak disusul baca yasin tiga kali.
Tahukah siapa yang menciptakan tradisi yasinan ini, di malam nishfu sya’ban? Beliau adalah Syaikh Ahmad bin Ali bin Yusuf, Abu al ‘Abbas al Buni. Muhammad bin Darwisy bin Muhammad al Hut al Biruti asy Syafi’i (1209-1276 H/1795-1859 M) dalam karyanya, Asna al Mathalib fi ahadits Mukhtalifah al Maratib(343). Dalam kitab itu beliau menjelaskan:
وَأَمَّا قِرَاءَةُ سورة يٰسٓ لَيْلَتَهَا بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَالدُّعاَءِ الْمَشْهُورِ فَمِنْ تَرْتِيبِ بَعْضِ أَهْلِ الصَّلَاحِ مِنْ عِنْدِ نَفْسِهِ. قِيلَ هُوَ الْبُونِيُّ وَلَا بَأْسَ بِمِثْلِ ذَلِكَ
“Adapun tradisi yasinan pada malam Nishfu Sya’ban setelah Shalat Maghrib dan doanya yang masyhur, maka merupakan kreasi salah seorang ahli shalah (ulama shaleh). Ada yang menyatakan bahwa yang dimaksud adalah al-Buni. Mengamalkan tradisi seperti Yasinan Malam Nishfu Sya’ban itu tidak apa-apa (boleh)”.
Semoga dengan melaksanakan amalan tersebut, kita diberi keberkahan umur yang panjang, rejeki yang halal barokah dan dijauhkan dari balak musibah, serta meninggal dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin Ya Mujibassaailiin...
#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah...
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan...
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar