Jumat, 12 Mei 2023

Matrikulasi, Kyai dan Politik

Matrikulasi, Kyai dan Politik

Dalam rekam jejak referensinya, kelompok kyai tradisional mempunyai pemahaman bahwa aktifitas politik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari agama.

Berdasarkan Al-Quran sebagai sumber ajaran Islam diyakini sebagai pedoman dan petunjuk yang sangat lengkap dalam berbagai hal kehidupan manusia termasuk politik. 

Maka dengan demikian politik merupakan persoalan dan tanggung jawab umat Islam yang sifatnya fardhu ‘ain atau kewajiban personal.

Karenanya, kyai mesti terlibat aktif dalam politik (praktis) melalui berbagai kendaraan yang tersedia seperti parpol, ormas, dan lainnya. 

Tugas pemimpin adalah menjaga kelestarian agama, mensejahterakan rakyat, mencegah keburukan, dan membuat kebijakan yang berdasar maslahat. 

Politik identik dengan dakwah, pendidikan, dan penegakan amar makruf nahi munkar sebagai implementasi dari ajaran Islam. 

Figur kyai bagi masyarakat tradisional sebagai pemimpin yang religious-charismatic diperlukan untuk menyiapkan pranata kepemimpinan.

Kyai mesti tampil sebagai pemimpin birokrasi tanpa meninggalkan fungsi pokoknya sebagai ulama dan pengayom umat. Dengan kekuasaan dan kebijakan yang dimiliki maka pengayoman terhadap rakyat, pengaturan pemerintahan, dan perumusan kebijakan dapat dijalankan dengan baik berdasarkan peraturan dan undang-undang yang berlaku dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama.

Sedangkan Kyai moderat, walaupun sepakat bahwa politik tidak terpisahkan dari agama, tetapi sebagian besar dari mereka tidak setuju bila kiai terjun langsung dalam gelanggang politik praktis, karena hal itu akan mengurangi wibawa kyai. 

Seharusnya kyai tidak berebut jabatan. Kyai sebagai tokoh agama, sebaiknya menggunakan high politic (praktis) sebagai acuan moral pressure dengan memberikan dukungan moral terhadap pemerintah yang telah berhasil menjalankan roda pemerintahan yang benar dan menjalankan nilai-nilai syariat, serta memberikan masukan dan kritikan jika roda pemerintahan yang dijalankan tidak sesuai dengan nilai-nilai agama. Keterikatan agama dan politik dibingkai dalam penerapan nilai-nilai agama.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Membangun Peradaban Dengan Keadaban.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....

In Frame
Sejenak Meluruskan Pandangan, Bersama Generasi Penerus Bangsa

Tidak ada komentar: