Rabu, 16 Februari 2022

Ketahanan: Pagelaran Seni Pewayangan

Rekam sajian sejarah telah menyebutkan, dengan masuknya Agama Islam di Indonesia memberi pengaruh besar terhadap pagelaran seni wayang di masyarakat. 

Dengan alasan mendasar, untuk menjadikan seni wayang sebagai media dakwah Islam yang baik, harus disesuaikan dengan ilmu ketauhidan. Oleh sebab itu seni wayang mengalami perubahan mulai dari bentuk penggambaran tokohnya, pagelaran, konsep religi, sampai falsafah wayang itu sendiri guna menjadikan seni wayang sebagai media dakwah Islam yang benar-benar memiliki powered by rahmatal lil alamin.

Gerak tergulirnya waktu, sehingga pada setiap bagian dari seni pagelaran wayang memiliki filosofi yang mengandung ajaran Islam. (Baca: Rekam Sajian Sejarah, Wayang Di Bumi Nuswantara) 

Dalam ruas regulasinya, ada tiga rahasia yang menyebabkan seni wayang memiliki daya tahan dan kemampuan berkembang sepanjang zaman. Diantaranya, 

a)Hamot, yakni sifat keterbukaan dalam menerima pengaruh dan masukan dari dalam dan luar. 

b)Hamong, yakni kemampuan untuk menyaring unsur-unsur baru sesuai nilai-nilai wayang yang sudah ada, agar dapat diangkat menjadi nilai-nilai yang sesuai dengan wayang sebagai bekal untuk bergerak sesuai perkembangan zaman. 

c)Hamemangkat, yakni mengubah suatu nilai menjadi nilai yang baru. Semua sifat seni wayang tersebut tentunya akan melalui proses yang cermat dan panjang. (Baca: Simbol Kerendahan Hati Orang Jawa)


#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah...
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan...
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa...

Tidak ada komentar: