Dalam studi analisis sosialnya kemunculan pemikiran global secara langsung maupun tidak, dipengaruhi oleh arus globalisasi. Selaras dengan pesatnya perkembangan teknologi menghilangkan batasan-batasan yang ada. Seperti dengan mudahnya kita mendapatkan informasi serta menjalin komunikasi di tempat yang berbeda dalam waktu yang bersamaan.
Tindak kelanjutannya, sehingga mau tidak mau memacu masyarakat harus memiliki pemikiran serta sikap yang terbuka terhadap perkembangan tersebut.
Dalam konten tekstualnya ini, berpikir global bisa diartikan memiliki pemikiran yang mendunia atau global. Sedangkan bertindak lokal berarti berperilaku
serta bertindak sesuai kebudayaan lokal daerah atau nasional. Dengan besar harapan, harkat dan martabat kita tetap terjaga serta bermanfaat secara luas di masyarakat.
Sehubungan dengan penjelasan tersebut, para ahli keilmuan sosial telah mengembangkan ungkapan atau pernyataan "Think Globally, Act Locally" yang apabila diartikan dalam konteks bahasa Indonesia menjadi "berpikir global, bertindak lokal." Esensinya memang terkesan Sederhana, namun besar nilai manfaatnya di tengah masyarakat.
Gayung berlanjut, kita diharapkan dapat mengambil pengalaman dan pengetahuan dari budaya, suku bangsa, ataupun negara lain. Namun, penerapannya harus tetap memperhatikan nilai kebudayaan lokal yang ada. Ini adalah potret manusia modern yang mampu bersikap dan berwawasan ilmiah (tetap teguh dan beradab memaknai fenomena gejolak zaman).
Sebagai contoh orang Indonesia bisa mencari dan memperoleh pengetahuan lebih mengenai kebudayaan negara lain. Tetapi hanya sebatas pengetahuan yang sifatnya positif atau tidak mengikuti kebiasaan yang negatif, karena bisa jadi tidak sesuai dengan nilai kebudayaan lokal Indonesia. Sebagai wujud cintanya kepada Indonesia, demi dan untuk tetap berjaya ke arah berkemajuan bersama.
#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah...
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan...
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar