Moderasi Beragama (Bukan Moderasi Agama)
Realitas kehidupan masyarakat Indonesia sangatlah multikultural. Oleh sebab itu dibutuhkan pemahaman agama yang moderat.
Kehadiran prinsip moderasi beragama adalah sikap atau cara pandang perilaku beragama yang moderat, toleran, menghargai perbedaan, dan selalu mengejawantahkan kemaslahatan bersama.
pengejawantahan kemaslahatan bersama yang dimaksud adalah menghadirkan manfaat dan mencegah kemudaratan.
Tanggungjawab kita bersama harus bisa menghargai esensi atau substansi ajaran agama itu sendiri, di antaranya menghargai kemanusiaan.
Semisal kita berbeda agama, suku, bahasa, dan budaya, tapi kita sesama manusia harus saling menghormati, apalagi Islam mengajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Keberadaan agama harus mampu diterjemahkan dalam kehidupan bersama, baik sesama maupun berbeda agama.
Point terpenting yang harus kita ketahui bersama, moderasi beragama adalah cara beragama yang direfleksikan oleh semua pihak, bukan hanya umat Islam saja, tapi juga umat beragama lain.
Tentunya kita sebagai warga bangsa Indonesia, kita harus mampu menerjemahkan agama sebagai basis yang merefleksikan kesejukan, perdamaian, dan menghindari konflik, itulah yang dimaksud dengan moderasi beragama.
Termasuk moderasi beragama juga perlu kita gaungkan dalam konteks global di mana agama menjadi bagian penting dalam perwujudan peradaban dunia yang bermartabat.
Negara Indonesia tercinta ini merupakan megadiversity country, yaitu negara yang memiliki tingkat keragaman yang sangat luar biasa.
Sehingga kita termasuk negara yang paling membutuhkan instrumen untuk dapat mengelola keberagaman itu.
Instrumen yang paling power full di antaranya adalah moderasi beragama.
Ciri khas moderasi beragama dalam merawat keberagaman adalah menghargai semua perbedaan, serta sikap adil dan saling menghormati satu sama lain.
Moderasi beragama bisa menjadi wasilah untuk menjaga dan memperkuat kerukunan bangsa Indonesia.
Sebagai catatan bersama kita, moderasi beragama bukanlah Pendangkalan Akidah.
Dalam hal ini moderasi beragama memiliki empat indikator yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan akomodatif terhadap kebudayaan lokal.
Salah satu dari empat indikator tersebut adalah toleransi yang harus diterjemahkan dengan jelas.
Toleran dalam arti menghargai perbedaan tanpa mencampuradukkan akidah. Semisal, saya umat Islam, saya meyakini agama saya yang paling benar, itu akidah. Kemudian saudara saya yang beragama non-Muslim, tentu mereka juga punya keyakinan yang sama tentang agamanya.
Dalam menyikapi perbedaan itu, umat beragama diharuskan untuk saling menghargai satu sama lain.
#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah.....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan.....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa.....
In Frame
Sejenak Berbagi Interdisiplin Keilmuan Menuju Moderasi Beragama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar