Rabu, 06 April 2022

Kesatuan Relasi: Sholat, Zakat, Puasa

Kesatuan Relasi: Sholat, Zakat, Puasa

Perintah sholat dalam Al-Qur'an kerap disandingkan dengan perintah ibadah lainnya semisal perintah berzakat, bersedekah, bersabar dan sebagainya. Sebagaimana dapat kita temukan dalam surat Al-Baqarah ayat 43 dan 153 juga Al Hajj ayat 77. (Baca: Tafsir Al-Jalalain, Tafsir Al-Manar, Tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Ibriz)

Hal itu sebagai pertanda bahwa sholat tidaklah terpisah dengan ibadah lainnya. Dalam arti lain ada korelasi yang sangat kuat antara sholat dengan ibadah-ibadah lainnya. (Baca: Membumikan Rukun Islam)

Sholat harus bersinergi dengan ibadah lainya. Rajin sholat, tetapi mengabaikan kewajiban zakat padahal ia telah wajib zakat adalah juga salah dalam beragama. (Baca: Relasi Sholat & Ibadah Lainnya)

Demikian pula sebaliknya, rajin berzakat, bahkan jumlahnya besar, tetapi melupakan kewajiban shalat juga tidak dibenarkan dalam beragama Islam. (Baca: Relasi Ibadah Dalam Islam) 
 
Begitupun sholat dengan puasa yang memiliki kaitan yang sangat penting. Puasa merupakan pengendalian diri seorang hamba sehingga mampu menjadi manusia yang mencapai tujuan sebagai orang yang bertaqwa. Sementara sholat harus memberi nilai guna dalam perangai seseorang. (Baca: Nilai Taat Dalam Beribadah)

Pada sisi lain, berzakat akan semakin memantapkan relasi sosial muzakki dan mustahiq, selain mensucikan harta dan menunaikan kewajiban. Terlebih ibadah haji yang harus mematangkan relasi baik seseorang dengan Allah dan kepada segenap sesama makhluk. (Baca: Korelasi Ibadah Dalam Islam) 

Lebih dari itu, ibadah puasa juga berdampak terhadap kualitas ibadah sholat seseorang. (Baca: Keistimewaan Ibadah Sholat & Puasa)

Dalam sholat seseorang tentunya sedang berpuasa, karena tidak boleh makan dan minum saat pelaksanaannya. Tetapi kalau coba dikaitkan pengaruh ibadah puasa terhadap shalat, tentu dapat saja dirasakan. Lagi-lagi, penghayatan akan nilai puasa beserta nikmat batin puasa akan akan menambah kualitas shalat seseorang. (Baca: Nikmat Batin Puasa)

Semangat orang beribadah di bulan Ramadhan mestinya dibarengi dengan dimensi peningkatan kualitas, tidak sekadar dimensi kuantitasnya agar tujuan menjadi insan yang bertaqwa betul mewujud di tengah masyarakat. (Baca: Dimensi Ibadah Ramadhan)

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah....
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan....
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa....

Tidak ada komentar: