Jumat, 01 April 2022

Megengan, Tradisi & Budaya Masyarakat Jawa

Megengan, Tradisi & Budaya Masyarakat Jawa 

Megengan adalah salah satu rangkaian kegiatan yang sudah biasa dilakukan masyarakat Jawa menjelang memasuki bulan Ramadhan. Rangkaian kegiatan ini telah berlangsung lama dan sudah terwariskan secara turun temurun menjadi tradisi budaya di masyarakat. (Baca: Tradisi & Budaya Masyarakat Jawa)

Asal kata megengan berasal dari pegeng atau megeng yang berarti menahan atau ngempet (Baca: Istilah Dalam Bahasa Jawa).

Megengan dalam konteks puasa bisa dimaknai sebagai menahan hawa nafsu. Selaras dalam hal ini megengan merupakan tahap persiapan diri untuk memasuki bulan puasa. (Baca: Puasa Dalam Tradisi & Budaya Masyarakat Jawa)

Rangkaian dari kegiatan  megengan ini diantaranya adalah nyekar atau ziarah ke makam orang tua dan leluhurnya.

Nyekar berasal dari kata Sekar atau bunga. Dinamakan nyekar karena orang yang ziarah akan membawa bunga wewangian untuk ditabur pada makam. (Baca: Makna & Manfaat Nyekar)

Termasuk juga menjadi rangkaian kegiatan megengan adalah membuat asahan (berupa makanan). Berdasarkan dari hasil referensi, asahan itu sendiri berasal dari kata isah. Salah satu sajian yang menjadi pelengkap asahan adalah jajanan kue  apem. Asahan yang telah dibuat oleh masing-masing keluarga itu selanjutnya dibawa ke langgar atau masjid untuk dimakan bersama jamaah lainnya. Kegiatan makan asahan di langgar atau masjid itu biasa disebut sebagai bancakan. (Baca: Aneka Sebutan Makanan Khas Jawa)

Lalu makanan yang tersisa akan dibungkus dibawa pulang. Bungkusan makanan itu dinamakan berkat. Asal kata berkat adalah barkah dari bahasa Arab yaitu barokah. Berkah atau berkat karena makanan yang dibawa pulang tersebut telah didoakan oleh Kyai Kampung saat asahan disuguhkan. (Baca: Berkah Kyai Kampung) 

Disamping membawa Asahan ke tempat ibadah ada juga tradisi saling berbagi makanan yang disebut Ater-ater. Istilah ater-ater ini memiliki arti mengantarkan makanan. Makanan yang telah disiapkan ini biasanya diantarkan pada famili yang tinggal pada rumah yang berbeda. Sedangkan makanan yang diantarkan tersebut dinamakan dengan istilah wewehan yang artinya makanan pemberian. (Baca: Masyarakat, Tradisi, Budaya Setempat)

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah...
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan...
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa...

Tidak ada komentar: