Kondisi rohani yang sudah terdidik dengan baik akan membentuk jaringan sikap suka beramal tanpa melihat kepada amalan itu akan membawanya ke surga, sebaliknya ia melihat kemampunya berbuat amal tersebut sebagai karunia dari Allah yang patut disyukuri untuk mendapatkan ridho-Nya semata-mata.
Seorang hamba yang sudah terdidik dengan baik rohani atau hatinya akan suci bersih kepribadiannya (Top-One). Sehingga berpengaruh dalam hidupnya akan memiliki sifat malu menuntut kepada Allah & sebaliknya berusaha dengan penuh khidmat membuka hati nuraninya untuk menerima taufik dan hidayah dari Allah.
Seorang hamba yang hatinya suci, bersih inilah yang akan menerima pancaran Nur Sir & mata hatinya akan melihat kepada hakikat bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Mulia, Maha Suci dan Maha Tinggi tidak mungkin bisa ditemui dan dikenali kecuali jika Dia sendiri berkenan ditemui & dikenali.
Perlu kita ketehui bersama dalam ruang regulasinya, tanpa seizin-Nya tidak ada ilmu & amal yang mampu menyampaikan seorang hamba kepada Allah. Sesungguhnya Allah hanya dikenali apabila Dia berkenan memperkenalkan diri-Nya.
Menjadi suatu batas kewajaran & potret buram tersendiri bagi seorang hamba, dalam menempuh suatu perjalanan tangga makrifat, seorang hamba tersebut terkadang menjadi pribadi yang ragu, lemah semangat bahkan berputus asa. Hal tersebut bisa saja terjadi, jika dia masih menyandarkan dirinya kepada sesuatu selain Allah.
Seharusnya memang sebagai seorang hamba tidak ada pilihan kecuali berserah kepada Allah. Hanyalah Dia yang memiliki kuasa Mutlak dalam menentukan siapakah antara hamba-hamba-Nya yang layak mengenali Diri-Nya.
Keberadaan ilmu & amal hanya digunakan untuk membentuk hati yang berserah diri kepada Allah. Aslim atau menyerah diri kepada Allah adalah perhentian di hadapan pintu gerbang makrifat.
Hanya para hamba yang sampai di perhentian aslim inilah yang berkesempatan menerima karunia makrifat. Allah menyampaikan hamba-Nya di maqam ini adalah tanda bahwa seorang hamba tersebut dipersiapkan untuk menemui-Nya secara leluasa.
Barangsiapa yang sampai kepada maqam ini, waktu & kesempatan yang ia miliki dibuat berusaha semaksimal mungkin membenamkan dirinya ke dalam lautan penyerahan tanpa menghiraukan banyak atau sedikit ilmu & amal yang dimilikinya selama ini. Dia akan berjuang sekuat tenaganya melakukan mujahadah, berusaha melawan godaan hawa nafsunya, sekuat tenaga melakukan varian amal ibadah & gemar menuntut ilmu sebagai pelengkap penyempurna amalnya.
Ruang peraduannya, dhohir disibukan melaksanakan tuntutan syariat sedangkan batinnya membuat platform memperteguh keimanannya.
#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah ...
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan ...
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar