Senin, 27 Desember 2021

Remaja Masjid: Literasi Digital & Bahayanya Hoaks

Pentingnya bagi Remaja Masjid baik di lingkungan pedesaan maupun di perkotaan pada umumnya untuk mengikuti pelatihan literasi digital & bahayanya akan hoaks adalah untuk menangkis segala macam kejahatan yang bersifat terselubung. 

Dimana kejahatan ini, meracuni jaringan & kerangka pemikiran generasi muda secara halus melalui berbagai konten, situs, fitur yang mudah untuk dikunjungi dengan cukup berbekalkan hp di tangannya.

Adanya kegiatan pelatihan ini, bagi Remaja Masjid diharapkan tidak sekedar untuk membangun kepribadiannya menjadi agent of change (agen perubahan) melainkan juga menjadikan dirinya man of excellant (generasi yang unggul sesuai kebutuhan semangat zamannya).

Harapan bersama, mereka ini tidak sebatas dapat meningkatkan kapasitas dirinya akan tetapi juga melejitkan kualitas dirinya masing-masing untuk menjawab tantangan & menciptakan peluang zamannya.

Terkait hal ini tugas kita bersama sebagai orang tua, mendorong agar Remaja Masjid dapat terlibat dalam berbagai kegiatan di masyarakat & dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Mengajaknya agar mereka dapat mengoptimalkan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah namun juga untuk kegiatan sosial lain.

Sebab Remaja Masjid sebagai bagian dari aset Masjid harus bisa mengambil peran krusial dalam mengoptimalkan fungsi 
masjid sebagai pusat peradaban di tengah masyarakat.

Oleh karena itu harapan bersama ke depannya Remaja Masjid dapat membuat kepengurusan yang kuat, memiliki jaringan yang berkualitas & terus membangun kapasitas & kualitasnya menjadi lebih baik.

Simpulnya, para Remaja Masjid tidak boleh menunggu bola menggelinding ke arahnya (munculnya kesempatan) akan tetapi harus bisa menciptakan peluang & kesempatan membangun peradaban dengan haus menimba ilmu pengetahuan.

Kondisi perkembangan teknologi yang amat pesat berdampak kepada informasi yang mudah diperoleh masyarakat. Kondisi tersebut tak jarang berita hoaks atau kabar bohong dapat dengan mudahnya muncul berselancar.

Catatan kita bersama sebagai orang tua, tak semua informasi yang beredar di media sosial adalah fakta atau nyata kebenarannnya. 

Tidak jarang terdapat informasi yang beredar di internet adalah terkadang beritanya bohong atau hoaks.

Informasi palsu ini diantaranya terkadang disebarkan lewat pesan berantai, gambar, dan pemberitaan situs abal-abal d.s.t. Ada berita yang diubah judulnya karena mengganti atau menyisipkan judul sangat mudah lalu discreenshot seakan-akan berita asli.

Kita sebagai orang tua, memiliki tugas mengajak agar pengguna media sosial khususnya dalam hal ini Remaja Masjid berwaspada terhadap penyebaran berita bohong atau kabar hoaks khususnya lewat sebuah pemberitaan.

Sebagai catatan kita, biasanya pengguna media sosial dapat membedakan situs berita asli dan yang tidak diantaranya dengan mengecek keberadaan domain situs tersebut.

Sebuah situs pemberitaan biasanya menggunakan domain yang resmi dan terdaftar misalnya .com, .co.id, .id, dan sebagainya. Selain itu, situs abal-abal banyak menggunakan nama-nama cukup menarik perhatian para penggemar peselancar media sosial.

Dengan adanya pelatihan literasi digital bagi para Remaja Masjid ini, harapan ke depannya lebih bisa menyaring atau membedakan dengan baik terkait berbagai pemberitaan di media sosial. Mana berita yang benar-benar boleh diikuti & disebarkan maupun mana yang salah & tidak patut untuk diikuti lebih-lebih disebar luaskan.

Sehingga dengan bekal pelatihan ini mengantarkan para Remaja Masjid memiliki tujuh sikap ilmiah, dimana sikap ini wajib dimiliki masyarakat di era digital saat ini. Antara lain jujur, terbuka, toleransi, skeptis, optimis, berani, kreatif.

#Semoga Bermanfaat & Menambah Berkah ...
#Salam Perubahan, Menuju Kemajuan, Dengan Tujuan ...
#Salam Satu Jiwa, Buktikan Kita Pasti Bisa ...

Tidak ada komentar: